NEWS

Donald Trump Bakal Cabut Keringanan Pajak EV Jika Jadi Presiden AS

Menurutnya, insentif pajak bukan hal baik.

Donald Trump Bakal Cabut Keringanan Pajak EV Jika Jadi Presiden ASDonald Trump. (Flickr/Public Domain)
20 August 2024

Fortune Recap

  • Donald Trump akan menghentikan insentif pajak US$7.500 untuk kendaraan listrik
  • Trump pertimbangkan menunjuk Elon Musk sebagai penasihat karena dianggap cerdas dan berbakat
  • Trump berencana mencabut aturan pemerintahan Biden yang mendorong produsen mobil untuk memproduksi lebih banyak kendaraan listrik
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Donald Trump berencana menghentikan insentif pajak sebesar US$7.500 untuk pembelian Kendaraan Listrik dan mempertimbangkan untuk menunjuk CEO Tesla, Elon Musk, sebagai penasihatnya. Pernyataan ini dia sampaikan saat berkampanye di Pennsylvania, Senin (19/8).

"Secara umum, kredit pajak dan insentif bukanlah hal yang baik," kata Trump kepada Reuters setelah acara kampanye di York, Pennsylvania, ketika ditanya tentang insentif pajak untuk kendaraan listrik.

Ia memilih Musk sebagai penasihat karena menganggapnya sebagai sosok yang cerdas dan berbakat.

Musk sebelumnya telah menyatakan dukungannya untuk Trump dalam pemilihan presiden AS, namun Tesla belum memberikan komentar tentang hal tersebut.

Jika terpilih, Trump dapat berupaya membatalkan aturan Departemen Keuangan yang memberikan kemudahan bagi produsen mobil untuk mendapatkan kredit pajak tersebut, atau ia bisa meminta Kongres AS untuk menghapus kredit pajak itu sepenuhnya.

Selama menjabat, demikian warta Reuters, Trump pernah mencoba mencabut insentif pajak untuk kendaraan listrik, yang kemudian diperluas oleh Presiden Joe Biden pada 2022.

Namun, Trump belum mengambil keputusan final mengenai insentif ini. Meskipun ia mengaku sebagai penggemar mobil listrik, ia juga mendukung mobil berbahan bakar bensin, mobil hibrida, dan jenis kendaraan lainnya.

Trump juga berencana mencabut aturan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Biden, yang mendorong produsen mobil untuk memproduksi lebih banyak kendaraan listrik dan hibrida plug-in guna memenuhi standar emisi yang lebih ketat.

Ia memprediksi bahwa permintaan untuk kendaraan listrik akan tetap kecil karena masalah biaya dan jarak tempuh baterai.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.