NEWS

ID FOOD Bakal Buat Megafarm untuk Program Makan Gratis Prabowo

Kebutuhan susu dalam negeri masih dipenuhi dari impor.

ID FOOD Bakal Buat Megafarm untuk Program Makan Gratis PrabowoDirektur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto saat ditemui di Gedung Parlemen, Jakarta usai rapat bersama dengan Komisi IV DPR-RI, Rabu (4/9). (Eko Wahyudi/ FORTUNE Indonesia)
04 September 2024

Fortune Recap

  • PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD mempersiapkan megafarm sapi di Subang, Jawa Barat seluas 400 hektare.
  • Megafarm ini untuk mendukung program makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto.
  • Melibatkan 4 pihak utama: ID FOOD, PTPN, HVA International B.V dari Belanda, dan FrieslandCampina sebagai off-taker produksi susu.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD sedang mempersiapkan peternakan sapi atau megafarm di Subang, Jawa Barat. Rencana ambisius ini melibatkan lahan dengan luas sekitar 400 hektare, yang ditujukan untuk mendukung program makan bergizi gratis yang diinisiasi pemerintahan Prabowo Subianto, terutama dalam pemenuhan kebutuhan susu.

Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, mengatakan megafarm tersebut merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan susu nasional secara berkelanjutan. Meskipun saat ini masih dalam tahap kajian, proyek ini diharapkan dapat segera terealisasi.

"Proyek megafarm ini memang tidak bisa cepat, karena membutuhkan persiapan yang matang dari berbagai aspek, termasuk kajian ekonomi, bisnis, dan manfaat sosial bagi masyarakat," kata Sis Apik saat ditemui di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (4/9).

Proyek megafarm ini akan melibatkan empat pihak utama: ID FOOD, PTPN sebagai penyedia lahan, HVA International B.V dari Belanda yang akan menyediakan teknologi dan investasi, serta FrieslandCampina (Frisian Flag) sebagai off-taker atau pihak yang akan menyerap produksi susu dari megafarm tersebut.

"Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat proses produksi susu, meskipun kami menyadari bahwa pengadaan susu dari megafarm ini baru akan optimal dalam 2-3 tahun ke depan," kata Sis Apik.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.