IndoVac Siap Digunakan Sebagai Booster Vaksin Primer Pfizer
IndoVac telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM.
Jakarta, FORTUNE - IndoVac, vaksin Covid-19 produksi Bio Farma, sudah bisa digunakan sebagai booster atau vaksin penguat bagi warga berusia 18 tahun ke atas yang telah mendapat suntikan vaksin buatan Pfizer dalam vaksinasi primer.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin IndoVac.
"Ini membuktikan bahwa vaksin IndoVac, hasil karya anak bangsa memiliki kualitas yang sejajar dengan produk global," kata Honesty melalui siaran pers, Selasa (2/5).
Bio Farma juga telah mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin IndoVac sebagai vaksin penguat bagi warga berusia 18 tahun ke atas yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac dan AstraZeneca untuk vaksinasi primer.
IndoVac aman digunakan
Honesti mengemukakan bahwa hal tersebut menunjukkan vaksin IndoVac telah memenuhi syarat keamanan, kualitas, dan efikasi serta sejajar dengan produk vaksin global.
Hasil uji klinis booster heterolog primer Sinovac, AztraZeneca, dan Pfizer menunjukkan vaksin IndoVac aman digunakan. Kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang muncul paling banyak nyeri di tempat suntikan dan nyeri otot yang bersifat ringan.
Penggunaan IndoVac sebagai booster heterolog vaksin primer Sinovac, AztraZeneca, dan Pfizer menurut hasil pengujian dapat meningkatkan titer antibodi dan titer netralisasi terhadap virus corona varian Omicron.
"Berdasarkan data uji klinis booster IndoVac, dapat disimpulkan bahwa vaksin IndoVac memiliki profil imunogenisitas dan keamanan yang baik sebagai dosis booster peserta yang sebelumnya menerima dosis primer vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer," kata Honesti.
Keunggulan IndoVac
Vaksin IndoVac memiliki keunggulan tambahan karena telah mengantongi sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), kata Honesti. Majelis Ulama Indonesia juga telah mengeluarkan fatwa halal atas produk tersebut, "sehingga produknya bisa diterima seluruh penduduk dunia," ujarnya.
Menurut data pemerintah pada 1 Mei 2023, masih terdapat 13.880 kasus aktif Covid-19 di Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap mewaspadai penularan penyakit tersebut. Penerapan protokol kesehatan dan pelaksanaan vaksinasi hingga dosis penguat dapat menekan risiko terserang Covid-19.
IndoVac merupakan vaksin Covid-19 berbasis teknologi subunit rekombinan protein yang dapat digunakan sebagai imunisasi aktif terhadap virus corona tipe SARS-CoV-2.