Jadi Mentri UMKM, Maman: Akan Lanjutkan Warisan Teten
Kementerian Koperasi dan UKM dipecah jadi dua.
Fortune Recap
- Maman berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang telah berjalan dan mengawal keberlanjutan program UMKM dalam 10 tahun terakhir.
- Pemisahan Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM diambil untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam mendukung sekitar 60 juta pelaku UMKM di Indonesia.
Jakarta, FORTUNE - Maman Abdurrahman resmi menjabat sebagai Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) periode 2024-2029, setelah serah terima jabatan dengan Menteri Koperasi dan UKM periode 2019-2024, Teten Masduki, Senin (21/10).
Dalam acara serah terima yang berlangsung di Jakarta, Maman menyampaikan apresiasi atas kemajuan yang telah dicapai di bawah kepemimpinan Teten, dan berkomitmen untuk melanjutkan serta mengembangkan program-program yang telah berjalan.
"Di bawah pimpinan MenKopUKM Teten dalam lima tahun ke belakang, sudah banyak kemajuan yang terjadi terhadap koperasi dan UMKM. Jadi, agak mudah bagi saya untuk melanjutkan. Saya di sini bertugas untuk memastikan transisi secara smooth, dengan apa yang sudah dibangun atau legacy dari Pak Teten. Apa yang sudah dibangun Pak Teten pasti akan saya lanjutkan," kata Maman dikutip dari keterangannya, Selasa (22/10).
Maman menegaskan bahwa sejak ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto, ia mendapatkan mandat untuk mengawal keberlanjutan program yang telah dijalankan dalam 10 tahun terakhir, terutama pada sektor UMKM.
Salah satu prioritasnya adalah memastikan UMKM tetap menjadi pilar utama dalam upaya meningkatkan perekonomian nasional, terutama dengan kontribusi yang signifikan terhadap lapangan kerja.
Terkait pemisahan Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM, Maman menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang didominasi oleh sekitar 60 juta pelaku UMKM. Sektor ini mampu menciptakan hingga 90 persen lapangan kerja di Indonesia, menjadikannya sangat penting dalam pencapaian target optimistis pemerintahan Prabowo untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 8 persen.
"Itu mengapa dibutuhkan kementerian khusus yang menangani isu terkait UMKM. Dalam kesempatan ini, saya selaku Menteri UMKM yang baru ditunjuk, memohon doa dan dukungan semua pihak baik di internal maupun eksternal Kementerian UMKM. Mari bersama memastikan UMKM merasakan kehadiran dan kontribusi Kementerian UMKM ini," kata Maman.
Dorong kolaborasi dengan dengan berbagai mitra
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk mitra dari Komisi VII DPR, BUMN, dan perusahaan go public seperti Pertamina, PLN, MIND ID, BRI, BNI, dan Bank Mandiri. Maman menyatakan bahwa mereka siap berkontribusi dalam memperkuat dan membesarkan UMKM di dalam negeri.
Terkait pemisahan Kementerian, Maman meyakinkan bahwa meskipun cakupan Kementerian UMKM lebih besar sementara anggarannya kecil, optimisme harus tetap dijaga.
"Insya Allah jangan khawatir walaupun Kementerian dipecah dua, anggaran kecil tetapi cakupannya besar," katanya.
Dengan tekad dan optimisme yang disampaikan Maman, diharapkan lima tahun ke depan akan menjadi periode penting untuk memperkuat posisi UMKM sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Kolaborasi dengan stakeholder, baik dari sektor swasta maupun BUMN, akan terus diupayakan untuk memastikan kontribusi UMKM semakin besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.