Jokowi Proyeksikan Pendapatan per Kapita RI Bisa Tembus Rp153 Juta

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memproyeksikan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia akan terus merangkak naik berkat hilirisasi.

Berdasarkan hitungannya, dalam 10 tahun pendapatan per kapita Indonesia dapat tembus Rp153 juta. Artinya, rata-rata pendapatan masyarakat indonesia per bulan menyentuh Rp12,7 juta.

“Artinya dalam 10 tahun lompatannya bisa dua kali lipat lebih, dimana fondasi untuk menggapai itu semua sudah kita mulai, pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang pada akhirnya menaikkan daya saing kita,” kata Jokowi dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (16/8).

Tidak berhenti di situ, Jokowi juga memproyeksikan dalam waktu 15 tahun dan 22 tahun mendatang pendapatan per kapita masyarakat Indonesia melonjak masing-masing hingga Rp217 juta dan Rp331 juta.

“Berdasarkan International Institute for Management Development (IMD), daya saing kita di 2022 naik dari rangking 44 menjadi 34. Ini merupakan kenaikan tertinggi di dunia,” ujarnya.

Jokowi mengatakan Indonesia tidak boleh menjadi bangsa pemalas. Dia pun berkeinginan Indonesia menjadi negara yang juga mampu mengolah sumber dayanya, dan memberikan nilai tambah sehingga mampu menyejahterakan rakyat. “Dan ini bisa kita lakukan melalui hilirisasi,” katanya.

Hilirisasi yang dilakukan sekarang, menurut Jokowi, adalah dengan memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan, serta meminimalisir dampak lingkungan. Pemerintah pun telah mewajibkan perusahaan tambang membangun pusat persemaian untuk menghutankan kembali lahan pasca-tambang.

“Hilirisasi yang ingin kita lakukan adalah hilirisasi yang tidak hanya pada komoditas mineral, tapi juga non mineral seperti sawit, rumput laut, kelapa dan komoditas potensial lainnya yang mengoptimalkan kandungan lokal dan yang bermitra dengan UMKM petani & nelayan sehingga manfaatnya terasa langsung bagi rakyat kecil,” ujarnya.

Saat ini, Jokowi telah menerapkan kebijakan penghentian ekspor bahan mentah untuk beberapa komoditas seperti nikel dan bauksit. Terlihat pahit untuk jangka pendek, katanya.

Namun, jika ekosistem besar telah terbentuk, dan pabrik-pabrik pengolahan telah beroperasi, Jokowi yakin akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.

“Upaya ini sedang kita lakukan dan harus terus dilanjutkan,” katanya.