NEWS

Kebun Sagu Mayoritas di RI, Tapi Ekspor Malaysia Nomor Satu

Potensi lahan sagu Indonesia terluas di dunia.

Kebun Sagu Mayoritas di RI, Tapi Ekspor Malaysia Nomor SatuMenteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan sambutan pada pembukaan Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu di Jakarta, Senin (30/7). (Dok. Kemenperin)
30 July 2024

Fortune Recap

  • Indonesia memiliki 85% lahan sagu dunia, tapi kalah ekspor pati sagu dari Malaysia.
  • Malaysia ekspor US$15 juta, Indonesia US$9 juta pada 2023.
  • Potensi lahan sagu di Papua besar tapi belum teroptimalkan, sementara Riau produsen sagu terbesar dengan produktivitas tinggi.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap penyebab ekspor pati sagu Indonesia kalah dari Malaysia. Padahal Indonesia memiliki potensi luas lahan sagu terbesar di dunia.

Tercatat, Indonesia memiliki 85 persen atau 5,5 juta hektare kebun sagu dari 6,5 juta hektare lahan sagu di dunia.

Namun, nilai ekspor pati sagu Malaysia menjadi nomor satu dengan US$15 juta, diikuti Indonesia senilai US$9 juta pada 2023.

"Ini suatu hal yang aneh, padahal [luas] lahan pati sagu di Malaysia jauh dari Indonesia,” kata Agus dalam sambutannya pada acara Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu 2024 yang disiarkan secara virtual, Senin (29/7).

Agus menyoroti potensi lahan sagu di Papua seluas 5,2 juta hektare yang masih belum teroptimalkan.

Di sisi lain, Riau yang lahan sagunya tidak seluas Papua justru menjadi produsen sagu terbesar di Indonesia.

Produktivitas provinsi Riau adalah 3,73 ton per hektare, sementara Papua 1,21 ton per hektare.

Berdasarkan data statistik perkebunan dari Kementerian Pertaninan (Kementan) pada 2022 hanya 112.000 hektare lahan atau 4 persen dari total lahan sagu yang baru dimanfaatkan dengan total produksi 386.000 ton.

"Pemanfaatan produksi sagu di indonesia dirasakan masih sangat rendah, karena berbagai kendala, pertama pada alur rantai pasok bahan baku sagu," ujarnya.

 

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.