Laba Konsolidasi Sentuh Rp90 T, BUMN Dilirik UEA Untuk Kerja Sama
Erick Thohir bahas kerja sama dengan pemerintah UEA.
Jakarta, FORTUNE – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatatkan laba konsolidasi perusahaan pelat merah Rp90 triliun pada 2021, melonjak tajam dibandingkan 2020 yang sebesar Rp13 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan keberhasilan transformasi BUMN mendapat respons positif dari Uni Emirat Arab (UEA).
"Ini kenaikan luar biasa yang mendapat apresiasi langsung dari Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Mohamed Al Mazroei," kata Erick dalam keterangan resminya, Selasa (8/3).
Tiga sektor utama
Menurutnya, UEA telah menyampaikan ketertarikannya untuk meningkatkan berbagai kerja sama dengan BUMN untuk sektor kesehatan, pangan, dan energi. Memang, sejak awal kementeriannya meletakan prioritas terhadap tiga sektor tersebut.
"Kehadiran pandemi membuka mata kita dan menjadi momentum bagi kita untuk memperkuat ketahanan pangan, kesehatan, dan energi," ujar Erick.
Erick mengatakan BUMN saat ini telah memiliki sejumlah holding yang menaungi pangan, farmasi, rumah sakit, dan juga Indonesia Battery Corporation (IBC) yang terbuka untuk bekerja sama dengan UEA.
Ada dampak positif ke masyarakat
Dia berharap kerja sama dengan UEA tak sekadar memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam membangun ketahanan pangan, kesehatan, dan energi, melainkan juga mampu menaikkan daya saing BUMN di kancah internasional.
"UEA akan terus meningkatkan kerja sama investasi dengan BUMN untuk kemandirian kesehatan, pangan, dan energi. Kita berharap ini akan menjadi kerja sama yang saling menguntungkan," katanya.
Menurutnya, arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan menjadi fokus Indonesia dalam Presidensi Indonesia di G20.
Erick menyatakan Indonesia akan terus mendorong terwujudnya pemerataan akses vaksin Covid-19 dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui partisipasi UMKM serta ekonomi digital.