Luhut Ajak Geely Garap Mobil Listrik Nasional, Target Produksi 2026
Indonesia akan pimpin tim pengembangan mobil listrik.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, berupaya membujuk produsen otomotif asal Cina, Geely Automobile Holding Ltd, untuk memproduksi mobil listrik nasional buatan dalam negeri di Indonesia.
Luhut mengatakan kementeriannya telah melakukan pembicaraan dengan pihak Geely sejak beberapa bulan lalu untuk menawarkan kerja sama dengan pemerintah Indonesia.
“Saya tawarkan dia buat mobil listrik di Indonesia, tapi Geely merek Indonesia dengan risetnya juga di Indonesia. Dia bilang mau. Jadi nanti kita suplai dengan nickel ore. Kapan lagi kita punya mobil Indonesia,” kata Luhut dalam seminar yang digelar Ikatan Alumni SMA Xaverius 1 Palembang (“IKAXA”) yang disiarkan secara virtual, Kamis (14/9).
Luhut telah meminta seorang guru besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang nantinya akan membentuk tim gabungan dalam riset ini. Nantinya tim tersebut akan terdiri dari para ahli yang berada di kampus-kampus top di Indonesia. Dia pun menekankan agar nantinya riset dengan Geely harus dipimpin oleh Indonesia, “sehingga 2025 atau 2026 paling lambat kita sudah punya mobil listrik sendiri yang dibuat anak bangsa sendiri,” ujarnya.
Jokowi telah memberikan persetujuan
Perbincangan itu, kata Luhut, juga telah disampaikan ke Presiden Joko Widodo, dan dia disebut memberikana persetujuan.
Luhut menjelaskan saat ini merupakan momentum terbaik bagi Indonesia untuk dapat memiliki dan memproduksi mobil listrik sendiri.
"Kapan lagi kita punya mobil EV karya Indonesia. Jadi risetnya kita bersama-sama dan kita lakukan lompatan jauh atau leapfrog," kata Luhut.
Peta jalan pengembangan kendaraan listrik dalam negeri
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menerbitkan peta jalan pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai guna melakukan pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) secara maksimal.
Peta jalan ini menguraikan langkah-langkah kunci dalam mengembangkan komponen vital seperti baterai, motor listrik, dan converter dalam upaya mewujudkan kendaraan listrik yang lebih efisien.
Kemenperin telah membuat peta jalan untuk mengembangkan baterai dalam bidang ini, termasuk baterai kendaraan listrik dan lainnya. Salah satu hal yang ingin dicapai pada 2030 adalah kendaraan listrik yang memiliki efisiensi tinggi dan kandungan domestik sekitar 80 persen.
Pemerintah pun telah menetapkan target satu juta mobil listrik akan beroperasi pada 2035.