NEWS

Manufaktur Melemah, Jokowi Soroti Impor Bahan Baku dan Rupiah Melemah

Impor bahan baku dan pelemahan rupiah disinyalir jadi sebab.

Manufaktur Melemah, Jokowi Soroti Impor Bahan Baku dan Rupiah MelemahPresiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (12/8). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
12 August 2024

Fortune Recap

  • Presiden Joko Widodo tanggapi penurunan kinerja sektor manufaktur dalam sidang kabinet paripurna pertama di IKN.
  • Sektor manufaktur mengalami penurunan PMI Indonesia, yang dicurigai terjadi karena tingginya biaya bahan baku impor dan serbuan produk impor.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memberikan tanggapan tentang penurunan kinerja sektor manufaktur dalam negeri yang terjadi belakangan ini ketika membuka sidang kabinet paripurna pertama di Ibu Kota Negara (IKN), Senin (12/8).

"Perhatikan dengan seksama mengapa permintaan domestik menurun. Mungkin disebabkan oleh tingginya biaya bahan baku impor akibat fluktuasi nilai tukar rupiah atau serbuan produk impor yang masuk ke Indonesia," ujar Jokowi dalam pembukaan rapat kabinet tersebut, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/8).

Dia mengatakan sektor manufaktur Indonesia, seperti tecermin pada purchasing managers' index (PMI), dalam 34 bulan secara berturut-turut sebenarnya telah mengalami ekspansi. Namun, pada Juli 2024 PMI terkoreksi menjadi 49,3.

Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk menyelidiki penyebab turunnya PMI, mengingat kondisi tersebut telah berlangsung dalam empat bulan terakhir.

Bahkan, posisi PMI Indonesia berada di bawah Malaysia yang mencatat angka 49,7, serta kalah dari Jepang (49,2) dan Cina (49,8).

Penurunan terbesar terjadi pada sektor produksi, dengan minus 2,6, diikuti oleh penurunan pesanan baru sebesar minus 1,7, dan penurunan tenaga kerja sebesar minus 1,4.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.