Masih Kurang dari Target, Cadangan Beras Bulog Baru 605.924 Ton
Pengelolaan cadangan pangan telah memiliki regulasi kuat.
Jakarta, FORTUNE - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong penguatan cadangan pangan untuk komoditas pangan pokok strategis seiring ancaman badai El Nino, yang diperkirakan akan terjadi pada paruh kedua tahun ini.
Bulog sejauh ini memiliki stok beras cadangan mencapai 605.924 ton, seperti diungkapkan oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, ketika melakukan kunjungan kerja dengan Komisi IV DPR RI di Komplek Pergudangan Banjarkemantren Perum Bulog Kantor Cabang Surabaya Utara, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (5/7).
Pengelolaan cadangan pangan, kata Arief, telah memiliki landasan regulasi yang kuat melalui Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2022.
"Dengan adanya Perpres tersebut, langkah strategis penguatan stok dan cadangan pangan kita bangun dengan menugaskan BUMN di bidang pangan, Perum Bulog, dan ID Food untuk mengelola beberapa komoditas pangan pokok strategis yang ditangani pemerintah," ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (6/7).
Untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan, Arief meminta Bulog menyiapkan sarana dan prasarananya untuk mengoptimalkan penyerapan produk petani ketika panen, terutama di wilayah sentra. Menurutnya, Bulog mesti mengisi fasilitas penggilingan padi modern miliknya (modern rice milling plant) yang berada di beberapa wilayah dengan pasokan maksimal.
"Begitu pula dengan corn dryer. Silo-silo tersebut agar mulai diisi, seperti di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, yang akan panen raya jagung. Itu menjadi momentum Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan," kata Arief.
Berkenaan dengan cadangan beras pemerintah (CBP), Direktur Human Capital Perum Bulog, Purnomo Sinar Hadi, yang turut hadir dalam kunjungan kerja tersebut, mengatakan stok beras yang dikelola Bulog saat ini mencapai 605.924 ton dengan pengadaan dalam negeri 204.771 ton dan luar negeri 335.182 ton.
Penyerapan komersialnya mencapai 65.970 ton.
Belum memenuhi terget
Arief mengatakan meskipun serapan domestik Bulog belum memenuhi target 2,4 juta ton yang ditetapkan, Bapanas meminta Bulog untuk terus menyerap beras dalam negeri. Pilihan untuk mengimpor hendaknya diambil sebagai alternatif terakhir.
Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No 125/2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, terdapat 11 komoditas pangan strategis yang harus diamankan stok dan ketersediaannya sebagai cadangan pangan pemerintah (CPP). 11 komoditas itu adalah beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging unggas, telur unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan.
Penetapan jumlahnya dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu tahun.