NEWS

Nilai Tambah Manufaktur Indonesia Capai US$255 Miliar

Capaian ini mengalahkan negara Asean lainnya.

Nilai Tambah Manufaktur Indonesia Capai US$255 MiliarIlustrasi keamanan di industri manufaktur. (Pixabay/Trapezemike)
19 July 2024

Fortune Recap

  • Nilai tambah manufaktur Indonesia mencapai US$255 miliar pada 2023, naik 36,4% dari tahun sebelumnya.
  • Indonesia berada pada posisi ke-12 top manufacturing countries by value added, jauh di atas negara Asean lainnya.
  • Kolaborasi dengan startup diharapkan dapat meningkatkan inovasi dan efisiensi industri manufaktur Indonesia.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perindustrian (KeMenperin) menyatakan Nilai Tambah manufaktur atau manufacturing value added (MVA) Indonesia mencapai US$255 miliar pada 2023 atau meningkat 36,4 persen secara tahunan.

Pada tahun sebelumnya MVA Indonesia mencapai US$187 miliar.

Berdasarkan data Bank Dunia, Indonesia menduduki posisi ke-12 dalam daftar negara manufaktur terbesar berdasarkan nilai tambahnya. Di antara negara-negara sekawasan di Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam, MVA Indonesia lebih superior.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan kontribusi dari perusahaan-perusahaan rintisan akan menambah nilai tambah pada industri manufaktur domestik. Dia meminta para pelaku usaha dan akademisi agar memberikan kesempatan kepada anak-anak bangsa untuk berinovasi.

“Berkolaborasi dengan Startup bukan merupakan cost, melainkan investasi,” kata dia dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (19/7).

Dia meyakini kolaborasi di antara industri-industri besar dan startup dapat menciptakan sinergi yang menghasilkan inovasi dan efisiensi lebih tinggi.

Dalam hematnya, pertumbuhan jumlah startup di Indonesia merupakan salah satu faktor kunci yang mendukung peningkatan MVA. Hingga 11 Januari 2024, jumlah startup di Indonesia mencapai 2.566, menempati peringkat ke-6 terbesar di dunia berdasarkan laporan Startup Ranking.

Jumlah tersebut menunjukkan potensi besar Indonesia dalam hal inovasi dan pengembangan teknologi.

Jumlah usaha rintisan di Tanah Air itu berada di bawah Amerika Serikat (78.073), India (16.302), Inggris (7.079), Kanada (3.876), dan Australia (2.793).

Indonesia justru berada di atas Jerman (2.445), Prancis (1.650), Spanyol (1.492), dan Brasil (1.185).

Peran perusahaan rintisan dalam perekonomian

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.