NEWS

Pejelasan Kementerian Luhut Soal Penyesuaian BBM Bersubsidi

Pemerintah berencana menyediakan BBM rendah sulfur.

Pejelasan Kementerian Luhut Soal Penyesuaian BBM BersubsidiDeputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin saat media breafing di kantornya, Jakarta, Kamis (12/9). (Dok. Kemenko Marves)
13 September 2024

Fortune Recap

  • Kemenko Marves rencanakan distribusi BBM bersubsidi lebih tepat sasaran, tanpa kenaikan harga.
  • BBM rendah sulfur akan disediakan untuk mengurangi polusi udara dan subsidi hanya untuk kelompok membutuhkan.
  • Kendaraan di atas 1400 cc tidak akan mendapat subsidi, hanya berdampak pada kurang dari 7% populasi kendaraan.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkap rencana untuk menyesuaikan distribusi BBM bersubsidi agar lebih tepat sasaran.

Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, menyoroti pentingnya optimalisasi penyediaan BBM bersubsidi yang ramah lingkungan dan rendah sulfur. Tujuannya, untuk membantu mengurangi polusi udara dan memastikan subsidi BBM diberikan kepada kelompok yang benar-benar membutuhkan.

"Pemerintah berencana menyediakan BBM rendah sulfur tanpa menaikkan harga, sehingga masyarakat bisa menikmati BBM yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan," kata Rachmat dalam keterangannya, Jumat (13/9).

Ia juga menambahkan bahwa kebijakan ini diharapkan tidak membebani masyarakat maupun negara, karena subsidi akan diarahkan khusus untuk kelompok yang membutuhkan.

"Kelompok masyarakat kelas atas tidak akan lagi mendapatkan subsidi BBM," ujarnya.

Rachmat juga merespons kekhawatiran terkait dampak kebijakan ini terhadap kelas menengah. Ia menjelaskan bahwa pemerintah tetap mempertimbangkan kondisi ekonomi kelas menengah.

Meskipun belum ada perincian resmi, Rachmat menyebutkan bahwa jika mengacu pada asumsi yang ada, kendaraan dengan kapasitas mesin di atas 1400 cc tidak akan mendapat subsidi.

"Dampak dari kebijakan ini hanya akan dirasakan oleh kurang dari 7 persen populasi kendaraan," ujarnya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.