Luhut Tak Ingin Infrastruktur di Lampung Mangkrak
Lampung mempunyai banyak potensi yang dapat dikembangkan.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut ada lima pokok dalam percepatan pembangunan infrastruktur dan pembangunan wilayah di Provinsi Lampung. Antara lain, konektivitas, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Sumber Daya Air (SDA), Pengembangan Ekonomi Kawasan, serta Pengembangan Infrastruktur,
Ia menegaskan bahwa tiap-tiap pemangku kepentingan harus berkolaborasi demi mendukung pemerataan pembangunan di lima aspek ini, melihat Provinsi Lampung merupakan salah satu wilayah yang memiliki letak strategis, khususnya dalam konteks perhubungan. “Kita tidak mau ada proyek yang mangkrak, kita bikin semua plan, kami sepakat jangan ada proyek mangkrak, proyek harus selesai,” kata dia melalui pernyataannya, Jumat (20/8).
Berbagai proyek di tiap lima pokok bahasan tersebut, diharapkan dapat dipimpin dengan baik oleh setiap kementerian teknis dan pemerintah daerah. Luhut berpesan agar proyek yang ada dapat ditata sesuai dengan rencana pembangunan yang matang.
1. Pentingnya pembangunan di Lampung
Luhut menyampaikan pentingnya pembangunan Kereta Api Logistik Lahat – Muara Enim – Prabumulih – Tarahan/ Lampung dan Prabumulih – Kertapati/Palembang. Dia mengatakan, nantinya pembangunan ini akan meningkatkan kapasitas lintas kereta api penumpang dan pengangkut logistik, serta menyelesaikan berbagai permasalahan transportasi, seperti overload angkutan batu bara, kemacetan lalu lintas, menurunkan jumlah kecelakaan, dan mengurangi ekonomi biaya tinggi akibat inefisiensi transportasi.
Dia juga mengharapkan pembangunan Bendungan Way Sekampung, dan Bendungan Marga Tiga akan memperkuat ketahanan air dan pangan nasional. Provinsi Lampung hendaknya dapat segera merealisasikan program food estate dan melakukan revitalisasi Tambak Udang (Shrimp Farm).
Pengembangan Kawasan Industri Tanggamus, Kawasan Terpadu Pariwisata Bakauheni (Bakauheni Harbour City), Bandara Radin Inten II dan Pusat Kesehatan Internasional, kemudian Pembangunan Jalan Tol dari Exit Tol Lematang menuju Pelabuhan Panjang tentunya akan memberikan efek positif pada pengembangan perekonomian daerah.
2. Potensi Lampung
Selain itu, Provinsi Lampung juga memiliki berbagai potensi dalam berbagai bidang, baik dalam konteks pariwisata, industri, dan pertanian. Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil mengharapkan pemerataan pembangunan ini dapat didukung oleh semua pihak, dan dapat memanfaatkan tenaga dan wawasan yang dimiliki mahasiswa untuk membantu penataan OSS (One Single Submission) demi mengintegrasikan perizinan berusaha berbasis risiko,
“Tata ruang Kabupaten dan Kota harus segera disesuaikan, karena hampir semua RT/RW Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung masih ketinggalan, kecuali Kabupaten Pesawaran. Kalau kurang tenaga untuk mengerjakannya dapat bekerja sama dengan universitas seperti Unila, Itera. Ini juga mendukung adanya program kampus merdeka dan memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa di lapangan," kata Sofyan
3. Gubernur Lampung minta penguatan SDM
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menekankan kembali pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Lampung mengingat potensi yang ada serta posisi strategis Lampung. Selain pengembangan wilayah, Provinsi ini juga menginginkan adanya penguatan sumber daya manusia (SDM) yang dapat ditunjang melalui infrastruktur. “Lampung merupakan provinsi penghasil atlet kelas dunia, tapi sayangnya kami belum memiliki sentra olahraga yang mumpuni,” ungkapnya.
Ia berharap pembangunan sport centre dan juga exhibition centre akan dapat mengembangkan berbagai potensi masyarakat yang dimiliki dan dapat menunjangnya dengan maksimal.
Provinsi Lampung diharapkan mampu menjadi salah satu provinsi yang dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya, dan dapat mempercepat pemerataan pembangunan demi masyarakatnya yang lebih sejahtera. Menko Luhut mengharapkan sinergisitas ini akan terus terjaga dan secepatnya pembangunan akan berjalan sesuai linimasa yang sudah dibentuk bersama.