Percepat Penyelesaian IEU-CEPA, Airlangga Temui Perwakilan Uni Eropa
Pertemuan antara Indonesia dan Uni Eropa bahas beberapa hal.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Uni Eropa untuk mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia - European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Airlangga dan Executive Vice-President Commisioner for Trade, Valdis Dombrovskis bertemu di sela-sela kegiatan G20 Trade, Industry, and Investment Ministerial Meeting di Bali, Kamis (22/9).
“Para pemimpin kedua pihak mempunyai komitmen yang kuat untuk segera menyelesaikan masalah-masalah yang masih menjadi ganjalan dalam perundingan IEU-CEPA, terutama penyelesaian di tingkat teknis, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (23/9).
Pertemuan antara Indonesia dan Uni Eropa tersebut juga membahas mengenai proposal kebijakan Uni Eropa yang diterapkan melalui Green Deal Strategy, khususnya menyangkut Deforestation Free Supply Chain (DFSC), proses sengketa dagang di WTO dan Uni Eropa, neraca komoditas, dan sertifikasi halal.
Airlangga menekankan bahwa Indonesia mencermati langkah Uni Eropa terkait implementasi dari Green Deal Strategy dan juga Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM).
"Ini dapat berdampak pada aspek perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara anggota Uni Eropa, termasuk langkah penerapannya," katanya.
Pada pertemuan tersebut dibahas juga terkait dengan sertifikasi halal, untuk mendukung industri halal yang melakukan ekspor barang ke Eropa. Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia telah memiliki badan yang menangani sertifikasi halal (BPJPH).
"Kiranya proses sertifikasi halal untuk produk yang akan dipasarkan di Kawasan negara-negara Uni Eropa, dapat didorong melalui kesepakatan saling mengakui atau mutual recognition agreement," ujarnya.
Respons Uni Eropa terhadap Indonesia
Pihak Uni Eropa mengaku sangat terkesan dan menyampaikan apresiasinya atas upaya dan langkah pemerintah Indonesia dalam menciptakan kemudahan berusaha dan iklim investasi yang mendukung Foreign Direct Investment (FDI) yang didorong melalui penerapan UU Cipta Kerja.
Untuk memperkuat kebijakan dimaksud, Uni Eropa berharap berbagai kendala teknis di lapangan dapat segera dituntaskan. Dalam kesempatan tersebut, EVP Dombrovskis juga sepakat bahwa hubungan antara kedua pihak sangat penting dan memiliki peluang yang besar.
"Pihak EU juga menginginkan transparansi dalam carbon price. Selain itu, Uni Eropa juga memuji peran Indonesia di kawasan dan di tingkat global, melalui ASEAN dan G20, serta menyampaikan dukungan kepada Indonesia dalam forum Internasional lainnya," kata EVP Dombrovskis.
Mitra dagang utama Indonesia
Uni Eropa merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia, namun nilai perdagangan bilateral dan investasi Indonesia dan UE belum merefleksikan potensi yang sebenarnya. Nilai perdagangan Indonesia - UE pada 2021 mencapai US$29,03 Miliar, terjadi peningkatan jika dibandingkan pada 2020 yang sebesar US$23,26 Miliar.
Pada periode Januari-Juli 2022, nilai perdagangan tercatat sebesar US$18,59 Miliar atau meningkat 20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy), yakni US$15,52 Miliar.
"Percepatan penyelesaian Perundingan IEU-CEPA menjadi sangat penting karena implementasi dari IEU-CEPA akan mendorong peningkatan transaksi perdagangan dan memberikan manfaat bagi Indonesia dan seluruh negara anggota Uni Eropa," kata Airlangga.