Pintu Masuk Impor Bakal Digeser, Ganti Tanjung Priok dan Tanjung Perak
Beberapa pelabuhan dipertimbangkan jadi pintu masuk impor.
Fortune Recap
- Pemerintah akan memindahkan pintu masuk barang impor ke pelabuhan alternatif di Indonesia.
- Kelebihan kapasitas dan sulitnya pengawasan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak menjadi alasan utama keputusan ini.
- Pelabuhan alternatif yang dipertimbangkan antara lain Semarang, Belawan, Batam, Bitung, Makassar, dan Sorong.
Jakarta, FORTUNE - Pemerintah akan memindahkan pintu masuk Barang Impor jadi ke beberapa pelabuhan yang tersebar di Indonesia.
Pasalnya, dua pelabuhan utama di Tanjung Priok, Jakarta Utara dan Tanjung Perak, Surabaya mengalami kelebihan kapasitas dan sulit diawasi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya bersama dengan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam rapat, telah sepakat untuk keputusan tersebut.
“Kalau itu [penumpukan barang impor di pelabuhan] memang susah mengendalikan karena sudah over capacity,” kata Zulkifli saat ditemui di Gedung MPR-DPR, Jakarta, Rabu (4/9).
Ada sejumlah pelabuhan alternatif yang dapat dijadikan sebagai pintu masuk barang impor. Misalnya, Semarang, Jawa Tengah, Belawan, Sumatra Utara, Batam Kepulauan Riau, Bitung Sulawesi Utara, Makassar Sulawesi Selatan, dan Sorong Papua.
Kendati begitu, dia belum menjabarkan lebih lanjut kapan rencana tersebut dapat dilaksanakan. Rencana tersebut perlu dibahas dan disahkan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas (ratas).
Butuh persetujuan Presiden Jokowi
Sebelumnya, Zulkifli Hasan dan Agus Gumiwang Kartasasmita telah membahas rencana ini pada Juli 2024.
Keduanya mengkaji kemungkinan pemindahan pintu masuk untuk tujuh komoditas impor ke Indonesia Timur. Tujuh komoditas itu yakni tekstil dan produk tekstil, pakaian jadi dan aksesori pakaian jadi, keramik, elektronik, alas kaki, kosmetik, dan barang tekstil sudah jadi lainnya.
Agus kala itu mengusulkan pintu masuk tujuh komoditas impor ini dipindah ke luar Pulau Jawa tepatnya ke Pelabuhan Sorong, Papua Barat dan Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara.
Keduanya juga berencana untuk mengusulkan komoditas lain yang akan dipindah pintu masuk impornya ke kawasan Indonesia Timur.
Agus mengatakan rencana memindahkan pintu masuk impor akan menghasilkan efek berganda yang bisa meningkatkan dan menumbuhkan industri pelayaran nasional.
“Kami berdua melihat nilai positifnya kita membentuk satu sentra kegiatan ekonomi baru nanti akan berkembang di mulai dari pelabuhan dan ke kota yang lebih maju,” kata Agus.