Prabowo Singgung Swasembada dan Program Makan Gratis Pada KTT G-20
Isu kelaparan dan kemiskinan agenda utama KTT.
Fortune Recap
- Isu kelaparan dan kemiskinan menjadi agenda utama dalam sesi bertajuk "Fight against Hunger and Poverty".
- Prabowo mengapresiasi kepemimpinan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dalam memajukan aspirasi Global South di G20.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan strategi ambisius mencapai swasembada pangan dan memperkenalkan program makan siang gratis bagi anak-anak dalam sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil.
Sesi bertajuk "Fight against Hunger and Poverty" ini menjadi sorotan dunia, dengan isu kelaparan dan kemiskinan sebagai agenda utama.
Pada awal pidatonya, Prabowo mengapresiasi kepemimpinan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, yang berani menjadikan isu kelaparan dan kemiskinan sebagai fokus KTT.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Lula atas kepemimpinan dan bimbingannya dalam memajukan aspirasi Global South di G20 tahun ini. Menempatkan kemiskinan dan kelaparan sebagai titik fokus sesi ini adalah langkah yang sangat penting,” kata Prabowo seperti dikutip pada kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (19/11).
Sebagai presiden negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Prabowo mengakui bahwa kelaparan dan kemiskinan masih menjadi tantangan nyata bagi Indonesia.
“Kami masih memiliki persentase yang signifikan dari rakyat kami yang hidup di bawah garis kemiskinan, dan 25 persen anak-anak kami mengalami kelaparan setiap hari. Saya terpilih untuk menangani masalah ini, dan ini adalah prioritas utama kami,” ujarnya.
Langkah nyata mengatasi kelaparan
Prabowo menjelaskan strategi nasionalnya yang menitikberatkan pada pendidikan dan pemberian makan gratis untuk anak-anak.
“Dalam anggaran saya, porsi besar dialokasikan untuk pendidikan, karena saya percaya bahwa pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan. Program makanan gratis bagi anak-anak merupakan bagian penting dari strategi ini, yang juga bertujuan untuk memberdayakan generasi muda memahami pentingnya pendidikan,” ujarnya.
Ia optimistis bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan.
“Kami berencana mengatasi kekurangan pangan dalam tiga tahun, mandiri dalam empat tahun, dan atau dalam lima tahun. Kami yakin bisa berkontribusi pada aliansi global melawan kemiskinan dan kelaparan,” ujarnya.
Selain berbicara tentang strategi domestik, Prabowo juga menekankan pentingnya stabilitas geopolitik untuk mengatasi kelaparan dan kemiskinan. Ia menyerukan solusi damai terhadap konflik yang sedang berlangsung, termasuk mendesak seluruh negara anggota G20 mendorong gencatan senjata di Ukraina dan Gaza.
“Kami mendesak segera dilakukannya gencatan senjata di Ukraina dan Gaza. Hanya dengan perdamaian dan stabilitas kita bisa mengatasi kemiskinan dan kelaparan,” katanya.