Profil Kamala Harris yang Didukung Biden pada Pencalonan Presiden AS
Joe Biden resmi mundur dari pemilihan presiden AS.
Fortune Recap
- Joe Biden resmi mundur dari pemilihan presiden AS.
- Biden mendukung Kamala Harris untuk menggantikan posisinya dan bersaing dengan Donald Trump.
- Kamala Harris merasa terhormat atas dukungan Biden dan berjanji akan mengalahkan Donald Trump.
Jakarta, FORTUNE – Joe Biden secara resmi menarik diri dari pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Presiden petahana dari Partai Demokrat ini menyampaikan pengunduran dirinya melalui unggahan di media sosial.
Dalam posting itu Biden juga memberikan dukungan kepada Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikan posisinya dan bersaing melawan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun ini.
Kamala, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden AS, merasa terhormat atas dukungan Biden dan berjanji akan mengalahkan Donald Trump.
Berikut profil dari Kamala Harris yang dirangkum oleh Fortune Indonesia dari berbagai sumber, Senin (22/7).
Awal mula Kamala Harris
Kamala menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi Wakil Presiden Amerika Serikat.
Dia lahir pada 20 Oktober 1964, di Oakland, California.
Ibunya, Shyamala Gopalan, dibesarkan di India selatan dan kemudian bermigrasi ke Amerika untuk meraih gelar doktor di University of California Berkeley.
Di sana Shyamala bertemu dengan Donald Harris yang berasal dari Jamaika, yang merupakan sesama mahasiswa pascasarjana yang kemudian menjadi profesor ekonomi.
Kamala menempuh pendidikan di Howard University, sebuah universitas bersejarah bagi kaum kulit hitam di Washington, D.C., tempat ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang ilmu politik dan ekonomi.
Setelah itu, ia melanjutkan studi hukum di University of California, Hastings College of the Law.
Karier dan politik Kamala Harris
Setelah lulus dari sekolah hukum, Kamala memulai karier hukum di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County, California, sebagai jaksa.
Pada 2003, ia terpilih sebagai Jaksa Wilayah San Francisco, dan menjadikannya wanita pertama dan orang kulit hitam pertama yang memegang posisi tersebut.
Pada 2010, Kamala terpilih sebagai Jaksa Agung California, sekali lagi mencatat sejarah sebagai wanita pertama dan orang kulit hitam pertama yang menjabat posisi itu.
Selama menjabat, ia dikenal karena kebijakan progresifnya, termasuk upayanya untuk mereformasi sistem peradilan pidana dan mendukung hak-hak LGBTQ+.
Pada 2014 Harris menikah dengan pengacara Douglas Emhoff.
Pada 2016, Kamala terpilih sebagai Senator Amerika Serikat dari California, menggantikan Barbara Boxer. Di Senat, ia menjabat di berbagai komite, termasuk Komite Kehakiman dan Komite Intelijen.
Kamala pun menjadi terkenal secara nasional karena keterampilannya dalam interogasi selama sidang-sidang penting dan suaranya yang vokal dalam isu-isu hak asasi manusia, reformasi peradilan pidana, dan perlindungan lingkungan.
Pada 2020, Joe Biden memilih Kamala sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat. Pasangan Biden-Kamala memenangkan pemilihan presiden 2020, dan pada 20 Januari 2021, Kamala Harris dilantik sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat.
Dia pun menjadi wanita pertama, orang kulit hitam pertama, dan orang Asia Selatan pertama yang menjabat sebagai wakil presiden AS.