Fed Pertahankan Suku Bunga Karena Merasa Belum Perlu Diturunkan
Harapan pemangkasan bunga tahun ini terjadi sekali.
Fortune Recap
- Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan pada 5,25–5,50 persen untuk ketujuh kalinya
- Chairman Fed, Jerome Powell, menyatakan perekonomian domestik dan pasar tenaga kerja tumbuh solid
- Dari 19 anggota, delapan di antaranya memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga
Jakarta, FORTUNE - Federal Reserve atau Fed kembali mempertahankan suku bunga acuannya pada level 5,25–5,50 persen pada Rabu waktu Amerika Serikat atau Kamis dini hari waktu Indonesia (13/6).
Itu menjadi keputusan untuk kali ketujuh bank sentral AS mempertahankan suku bunganya.
Chairman Fed, Jerome Powell, mengatakan perekonomian domestik tumbuh dengan solid, dan pasar tenaga kerja pun demikian. Namun, untuk dapat menurunkan suku bunga diperlukan perbaikan lebih lanjut.
“Kami pikir pada akhirnya jika Anda menetapkan kebijakan [suku bunga] pada tingkat yang membatasi, pada akhirnya Anda akan melihat pelemahan nyata dalam perekonomian. Pada akhirnya, kami pikir suku bunga harus diturunkan untuk terus mendukung pertumbuhan tersebut. Sejauh ini, mereka belum perlu melakukannya,” kata Jerome dalam konferensi pers yang dikutip Fortune, Kamis (13/6).
Dari 19 anggota, delapan di antaranya memperkirakan adanya dua kali pemangkasan, tujuh menginginkan sekali pemangkasan, sementara empat tidak ingin ada pemangkasan sama sekali.
Kedati semua pengambil kebijakan memiliki keputusan yang berbeda dalam pemangkasan suku bunga, kata Jerome, itu semua pasti akan diputuskan.
“Semua akan bergantung pada data,” ujarnya.
Proyeksi baru ini jelas mengindikasikan adanya kecenderungan hawkish karena pada proyeksi sebelumnya hanya ada dua anggota yang menentang pemangkasan.
Pemangkasan suku bunga akan terjadi pada akhir tahun ini
Dalam rapat kali ini, Fed juga merilis dokumen dot plot. Setiap titik dalam dot plot tersebut merupakan pandangan setiap anggota Fed terhadap suku bunga.
Dalam dokumen terbarunya, median dari proyeksi Fed mengindikasikan hanya ada sekali pemotongan pada tahun ini, yakni sebesar 25 bps, paling lambat pada Desember 2024.
Selain mengumumkan suku bunga, bank sentral AS menyatakan inflasi Mei telah melandai ke 3,3 persen, dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 3,4 persen.
Jerome mengatakan ini menjadi langkah berkelanjutan untuk menuju target inflasi pada level 2 persen. Pihaknya pun tidak akan memangkas suku bunga jika inflasi belum turun ke angka yang ditargetkan.
“Kami menyambut baik pembacaan hari ini dan berharap akan ada lebih banyak pembacaan serupa,” ujarnya.