RI Ekspor Bahan Baku Baterai ke Tesla Mulai November 2024
Hilirisasi nikel jadi andalan pertumbuhan ekonomi jadi 8%.
Fortune Recap
- Indonesia siap ekspor prekursor baterai kendaraan listrik ke Tesla mulai November 2024.
- PT Indonesia Battery Corporation (IBC) mampu memproduksi baterai listrik dengan kapasitas 10 gigawatt di Karawang, Jawa Barat.
- Hilirisasi nikel menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi di pemerintahan Prabowo menjadi 8 persen.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan program Hilirisasi Nikel di Indonesia telah berada pada arah yang tepat. Hal ini ditinjau dari ekosistem pembuatan baterai listrik yang mulai terbangun di Indonesia.
"Menurut saya, hilirisasi nikel sudah pada rel yang benar," kata Bahlil dalam acara Minerba Expo 2024 di Balai Kartini, Jakarta, dikutip Selasa (26/11).
Ia menuturkan, Indonesia siap untuk ekspor prekursor baterai kendaraan listrik untuk produsen kendaraan listrik dunia asal Amerika Serikat, Tesla. Prekursor merupakan material Bahan Baku Baterai kendaraan listrik yang membentuk katode.
"Bulan ini kita prekursor sudah langsung kita ekspor ke Amerika, ke produk Tesla, bulan ini," ujar Bahlil.
Selain itu, Indonesia juga memiliki pabrik yang mampu memproduksi baterai listrik dengan kapasitas 10 gigawatt di Karawang, Jawa Barat. Pabrik yang dimaksud yakni PT Indonesia Battery Corporation (IBC).
"Sekarang kita membangun ekosistem baterai mobil [listrik], sekarang baterainya sudah ada 10 giga di Karawang," kata dia.
Bahlil membeberkan, pemerintahan di era Prabowo akan fokus untuk membangun hilirisasi nikel ke arah produk jadi. Hal ini juga termasuk akan memperluas hilirisasi ke sektor mineral dan batu bara (minerba).
Hilirisasi nikel mendongkrak pertumbuhan ekonomi
Sebelumnya, Bahlil menyatakan bahwa hilirisasi akan menjadi andalan pemerintahan Prabowo Subianto dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Ia menjelaskan, pemerintah telah memiliki peta jalan hilirisasi nasional dengan potensi investasi sebesar US$618 miliar hingga 2040. Bahlil mengeklaim telah membuat peta jalan tersebut saat menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Saya membuat peta jalan hilirisasi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi kita. Sampai 2040 total US$618 miliar dari 28 komoditas. Jadi, ini bukan omon-omon. Inilah yang menjadi pemikiran Bapak Prabowo. Inilah yang menjadi perintah Bapak Prabowo kepada kami agar ini bisa dieksekusi sebagai mesin pertumbuhan," ujarnya dalam acara Rakornas 5 Relawan Pengusaha Nasional (Repnas), Senin (14/10).
Bahlil menyatakan dari komoditas mineral dan batu bara saja, nilai investasi hilirisasi bisa mencapai US$498,4 miliar, yang terdiri dari komoditas mineral seperti batu bara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi dan baja, emas dan perak, aspal, pasir silika, mangan, kobalt, dan logam tanah jarang.
Kemudian, dari komoditas minyak bumi dan gas, potensi investasi hilirisasinya mencapai US$68,3 miliar. Komoditas lainnya berasal dari sektor perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan dengan potensi investasi hilirisasi mencapai US$51,3 miliar, terdiri dari kelapa sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu balok, getah pinus, udang, ikan TCT, rajungan, rumput laut, garam, pala, cokelat, serta tilapia.
"Kalau ini bisa kita eksekusi, minimal pertumbuhan ekonomi kita bertambah 2 persen. Strateginya pun sudah saya buat," kata dia.
Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) tersebut juga mengatakan bahwa tidak mungkin pertumbuhan ekonomi bisa digenjot dua persen jika tidak mengandalkan hilirisasi.
Sebab, sumber daya alam yang ada di Indonesia merupakan daya tarik investasi dalam negeri yang paling ampuh, tetapi telah lama diabaikan.