NEWS

BPS: Terjadi Deflasi 0,03 Persen secara Bulanan pada Mei 2024

Inflasi Mei secara tahunmencapai 2,84 persen.

BPS: Terjadi Deflasi 0,03 Persen secara Bulanan pada Mei 2024Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. (Doc: Badan Pusat Statistik)
03 June 2024

Fortune Recap

  • Perekonomian Indonesia mengalami deflasi 0,03 persen pada Mei 2024 ketimbang bulan sebelumnya.
  • Terjadi inflasi tahunan 2,84 persen dan inflasi year-to-date (ytd) sebesar 1,16 persen.
  • Inflasi disebabkan oleh kenaikan harga pada berbagai kelompok pengeluaran seperti makanan, transportasi, rekreasi, pendidikan, dan perawatan pribadi.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan perekonomian Indonesia mengalami Deflasi 0,03 persen pada Mei 2024 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar, mengatakan deflasi disebabkan oleh adanya penurunan pada Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,40 pada April 2024 menjadi 106,37 pada Mei 2024.

Sementara itu, secara tahunan (year-on-year/yoy) terjadi Inflasi sebesar 2,84 persen.

"Dan secara tahun kalender atau year-to-date (ytd) terjadi inflasi sebesar 1,16 persen," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (3/6). 

Inflasi tahunan tertinggi terjadi di Provinsi Papua Tengah sebesar 5,39 persen dengan IHK sebesar 110,25, sementara yang terendah terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Sulawesi Barat sebesar 1,25 persen dengan IHK masing masing 104,27 dan 105,46. 

Kemudian, inflasi tahunan kabupaten/kota tertinggi terjadi di Kabupaten Nabire sebesar 7,58 persen dengan IHK sebesar 112,25 dan terendah terjadi di Kabupaten Majene sebesar 0,63 persen dengan IHK sebesar 105,87. Sementara deflasi y-on-y terjadi di Kabupaten Bangka Barat sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 102,47.

Menurut Amalia, inflasi tahunan terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan pada sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,18 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,54 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,85 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 2,06 persen.

Kemudian, inflasi juga didorong kelompok transportasi sebesar 1,34 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,60 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,71 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,51 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,99 persen. 

Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,16 persen.

Berdasarkan komponen pembentuknya, tingkat inflasi tahunan pada Mei 2024 didorong oleh komponen inti (core inflation) sebesar 1,93 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 102,12 pada Mei 2023 menjadi 104,09 pada Mei 2024. 

Sementara itu, komponen yang harganya diatur pemerintah (administered price) dan komponen yang harganya bergejolak (volatile food) mengalami inflasi y-on-y masing-masing 1,52 persen dan 8,14 persen.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.