Harga Batu Bara Acuan Desember Turun Jadi US$281,48 Per Ton
Zero Covid di Tiongkok turut sebabkan penurunan.
Jakarta, FORTUNE - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Batu Bara Acuan (HBA) untuk Desember ini US$281,48 per ton, turun 8,67 persen atau US$26,72 per ton dibandingkan HBA November yang mencapai US$308,2 per ton.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi, mengatakan penurunan tersebut disebabkan oleh, salah satunya, rencana India untuk mengurangi kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Selain itu, kebijakan Zero Covid Tiongkok yang ditujukan untuk mengendalikan Covid-19 juga berdampak terhadap penyusutan permintaan batu bara menyusul berkurangnya permintaan listrik akibat pembatasan aktivitas pabrik.
Sejak awal 2022, HBA sempat menyentuh nilai tertinggi pada Oktober lalu, yakni US$330,97 per ton. Kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia-Ukraina, yang menyebabkan fluktuasi harga gas di benua Biru, menjadi faktor pengerek utama. Faktor lainnya adalah produksi batu bara Tiongkok yang mengalami peningkatan.
Meski demikian, perlambatan perekonomian negeri Tirai Bambu menjadi faktor lain penurunan HBA bulan ini.
Faktor suplai dan permintaan
Menurut Agung, terdapat dua faktor turunan yang mempengaruhi pergerakan HBA, yaitu supply (pasokan) dan demand (permintaan). Pada faktor turunan supply, perubahan harga dapat dipengaruhi oleh cuaca, teknis tambang, kebijakan negara pemasok, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun terminal bongkar-muat.
Untuk faktor turunan demand, pergerakan dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turut berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.
HBA merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan kalori 6322 kcal/kg GAR, total moisture 8 persen, total sulphur 0,8 persen, dan ash 15 persen.
Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual-beli komoditas batu bara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel).