Jokowi Gusar Dua Pabrik Pupuk di Aceh Mati saat Krisis Pangan
Kebutuhan pupuk RI capai 13,5 juta ton.
Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo tampak gusar saat bercerita soal "matinya" dua pabrik pupuk di Aceh karena ketiadaan pasokan gas. Padahal dunia tengah dihadapkan pada kondisi krisis pangan dan harus mampu meningkatkan produktivitas pertanian.
Dua pabrik yang dimaksud adalah milik Aceh Asean Fertilizer (ASF) dan Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia.
"ASF sama PIM berhenti. Saya tanya problemnya apa? Ini sudah sejak 2005. Problemnya gas," ujar Jokowi dalam siaran langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (10/2).
Da meminta Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk mendorong agar dua pabrik itu segera beroperasi kembali, terlebih di tengah kondisi pupuk dalam negeri saat ini yang masih dibelit defisit. Kebutuhan pupuk dalam negeri mencapai 13,5 juta ton, sementara yang dapat dipenuhi dari produksi domestik hanya 3,5 juta ton.
"Itu saya rasakan akhir-akhir ini tiap saya ke desa. Tiap saya masuk ke sawah ketemu petani selalu yang disampaikan adalah, 'Pak, pupuk enggak ada. Pak, pupuk harga tinggi'," katanya.
Kini, fasilitas pabrik Pupuk Iskandar Muda telah kembali bekerja dengan kapasitas produksi hingga 1,4 juta ton per tahun.
Dengan begitu, diharapkan kesenjangan kebutuhan pupuk dan produksi di dalam negeri dapat menyempit. Presiden Jokowi berharap pula bahwa fasilitas produksi pupuk milik ASF bisa segera direaktivasi.
Pendanaan
Investasi untuk mengaktifkan kembali pabrik Pupuk Iskandar Muda di Aceh, mencapai Rp1,7 triliun. Di antara sumber pendanaannya adalah dari sindikasi perbankan senilai Rp1,19 triliun—via PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Bank Mandiri) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) pada Oktober 2021.
Meski operasional pabrik tersebut kini mulai dijalankan, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa solusi atas masalah pasokan gas masih harus dicari—mulai soal sumber pasokan hingga harganya.
"Kalau harga gas sekarang masih mahal, memang semua harga energi sekarang lagi mahal. Tapi, suatu saat harga turun mestinya urusan gas ini bisa kita selesaikan dengan baik dan saya minta betul-betul komitmen kementerian BUMN, komitmen pupuk Indonesia, komitmen PIM sendiri betul-betul mencari solusi mencari jalan keluar untuk urusan gas karena kuncinya ada di situ," ujarnya.
Bersama dengan aktifnya proyek tersebut, Jokowi juga berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe yang ada di sekitar pabrik Pupuk Iskandar Muda menjadi kawasan industri hijau. Hingga saat ini, kata dia, sudah ada investor yang akan masuk ke kawasan.
"Kita harapkan ini akan berpengaruh terhadap PDRB provinsi Aceh," yang diperkirakan mencapai 7 persen, katanya.