Kemenhub Ramal Empat Ribu Kendaraan Listrik Dipakai Mudik Tahun Ini
PLN siagakan 239 SPKLU di rest area.
Fortune Recap
- Kementerian Perhubungan memprediksi 4 ribu kendaraan listrik akan digunakan untuk mudik Lebaran Idulfitri tahun ini, setara 8% dari total kepemilikan kendaraan listrik di Indonesia.
- Pemerintah telah menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sejumlah titik dan standar operasional prosedur terkait tata cara pengangkutan kendaraan listrik saat penyeberangan dengan kapal laut.
- Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves menyatakan fokus pemerintah pada penyediaan SPKLU di jalur tol Trans Jawa, karena 90% populasi EV berada di Jawa.
Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sekitar empat ribu Kendaraan Listrik (electrical vehicle/EV) akan digunakan untuk mudik Lebaran Idulfitri tahun ini. Kasubdit Uji Tipe Kendaraan Bermotor Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Yusuf Nugroho mengatakan, jumlah tersebut setara 8 persen dari total kepemilikan kendaraan listrik di Indonesia yang mencapai 23.238 unit.
"Populasi mobil penumpang listrik berbasis baterai sudah 23.238 unit dengan proyeksi kurang lebih 18 persen, sekitar empat ribu kendaraan berpotensi yang menjalankan mudik tahun ini. Perjalanan Mudik 2024 ini bukan hanya dalam rangka luar kota, tapi juga perjalanan lokalnya juga," ujarnya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kamis (4/4).
Untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna kendaraan listrik, pemerintah juga telah menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sejumlah titik. Kemenhub juga menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) terkait tata cara pengangkutan kendaraan listrik secara umum pada saat melakukan penyeberangan dengan kapal laut.
"Prinsipnya kendaraan bermotor listrik produk yang aman untuk digunakan karena sudah dilakukan pengujian dan pengetesan standar keamanan secara global maupun regulasi di Indonesia. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap penggunaan EV, karena sudah prove, diuji, dan aman untuk digunakan," imbuhnya.
Dalam kesempatan sama, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, menuturkan bahwa pemerintah akan fokus pada penyediaan SPKLU di jalur tol Trans Jawa. Pasalnya, pengisian baterai kendaraan listrik untuk kebutuhan sehari-hari atau dalam kota dapat dilakukan di masing-masing rumah pengguna.
"Yang kami pastikan adalah ketersediaan di rest area sepanjang tol Trans Jawa dan juga tentu sebagian di Sumatra. Memang fokusnya saat ini di Trans Jawa, dari 90 persen populasi EV adanya di Jawa," jelasnya.
PLN siagakan 239 SPKLU di rest area
Sementara Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti mengatakan, PLN telah memaang 239 unit SPKLU dengan 104 lokasi di rest area. "Untuk perjalanan dari Jakarta ke arah Timur maupun sebaliknya itu sudah kami pasang. Jadi dari Trans Jawa, Bali dan Trans Sumatera itu sudah kami pasang SPKLU, totalnya 239," tegasnya.
Di luar itu, PLN juga menyiapkan tiga unit SPKLU mobile untuk mengantisipasi tumpukan antrean. Dengan demikian, pengguna kendaraan listrik dapat mengisi baterai kendaaraan di luar SPKLU dengan terlebih dahulu menghubungi hotline PLN.
"Kami juga menyediakan personel yang standby di setiap rest area. Di tiap rest area kami pasang tenda bersebelahan dengan spklu. Jadi kalau nanti ada pengendara yang mungkin belum pernah melakukan pengisian mobil dengan menggunakan spklu bisa dipandu petugas kami yang berjaga 24 jam," sebutnya.
Adapun secara total, jumlah SPKLU PLN telah mencapai 1.229 yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari total tersebut, mayoritas atau 899 SPKLU di antaranya ada di Jawa, disusul 152 di Sumatra, 55 Kalimantan, 64 Sulawesi, 87 Bali, 8 Maluku, 27 Nusa Tenggara, dan 7 Papua.