Kementerian PKP Anggarkan Rp2 Triliun untuk Rusun ASN di IKN 2024-2025
Anggaran rusun IKN 70,3% dari total Direktorat Rumah Susun.
Fortune Recap
- Total anggaran KTJ pembangunan perumahan dialokasikan bagi 3.425 unit hunian, termasuk di IKN dan DOB.
- Proses pencapaian pembangunan perumahan 2024 mencapai 94.086 unit dari target 145.796 unit, dengan perincian realisasi rumah susun, khusus, dan swadaya.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan pemerintah menganggarkan dana pembangunan Rumah Susun ASN sebesar Rp2,02 triliun untuk kontrak tahun jamak (KTJ) 2024–2025.
Anggaran tersebut setara 70,38 persen dari anggaran KTJ pembangunan perumahan Direktorat Rumah Susun Kementerian PKP 2024–2025 yang sebesar Rp2,87 triliun.
Adapun total anggaran KTJ pembangunan perumahan tersebut dialokasikan bagi 3.425 unit hunian, dengan 2.405 di antaranya merupakan hunian untuk ASN di IKN.
Di luar itu, terdapat Rp0,35 triliun untuk 308 unit hunian di daerah otonomi baru (DOB); Rp0,14 triliun untuk operasi, pemeliharaan, optimalisasi, dan rehabilitasi (OPOR) 10 tower Wisma Atlet Kemayoran; dan Rp0,85 triliun untuk 712 unit perumahan reguler yang diperuntukkan pada rusunawa perguruan tinggi.
"Total pagu pembangunan perumahan tahun anggaran 2024–2025 adalah sebesar Rp2,876 triliun, atau setara dengan 3.425 unit atau 80,84 persen dari total alokasi pagu Direktorat Rumah Susun tahun anggaran 2025, atau 56,63 persen dari total alokasi Ditjen Perumahan (Kementerian PKP)," ujarnya di Komisi V DPR, Senin (4/11).
Secara terperinci, terdapat 7 paket pekerjaan rusun yang dilanjutkan pada 2025 di IKN.
Pertama, pembangunan rusun ASN 1. Kedua, pembangunan rusun ASN 2. Ketiga, pembangunan rusun ASN 3. Keempat, pembangunan rusun ASN 4. Kelima, pembangunan rusun Paspampres. Keenam, pembangunan rusun Polri dan TNI. Terakhir, pembangunan hunian vertikal TNI dan Polri.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan proses penyaluran kemudahan dan pembiayaan perumahan hingga 30 Oktober 2024.
Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai 177.961 unit atau 91 persen dari target. Di samping itu, Direktorat Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan juga telah menyalurkan subsidi selisih rumah untuk akad tahun 2015–2020 sebesar Rp3,1 triliun untuk 774.495 unit rumah, dan subsidi bantuan uang muka perumahan (SBUM) untuk FLPP perolehan tapak sebesar 158.605 unit atau 72 persen dari target.
Kemudian, terdapat total paket kontraktual tender/seleksi Direktorat Perumahan TA 2024 sebanyak 3 paket dengan nilai kontrak Rp5,58 miliar.
Adapun proses pencapaian pembangunan perumahan 2024, per 30 Oktober 2024, adalah sebanyak 94.086 unit dari target 145.796 unit. Perinciannya adalah sebagai berikut:
- realisasi rumah susun sebanyak 2.228 unit dari target 7.745 unit
- realisasi rumah khusus sebanyak 1.426 unit dari target 2.732 unit
- realisasi rumah swadaya sebanyak 90.402 unit dari target 135.319 unit