Konflik Israel-Iran, Bagaimana Perdagangan Indonesia dengan Keduanya?
Konflik Israel-Iran berdampak minim ke neraca dagang.
Fortune Recap
- Konflik Israel dan Iran tak banyak mempengaruhi neraca perdagangan Indonesia terhadap keduanya.
- Nilai perdagangan Indonesia dengan Iran hanya 1,08% dan dengan Israel hanya 0,98% terhadap total nilai perdagangan Timur Tengah.
- Ekspor Indonesia ke Iran didominasi oleh buah-buahan, kendaraan dan bagiannya, berbagai produk kimia; sedangkan ke Israel didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati, alas kaki, mesin dan perlengkapan elektrik.
Jakarta, FORTUNE - Konflik Israel dan Iran yang memanas dinilai takkan banyak mempengaruhi Neraca Perdagangan Indonesia terhadap kedua negara.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai perdagangan Indonesia terhadap kedua negara memiliki persentase sangat kecil dari total perdagangan Indonesia di Timur Tengah.
Total nilai perdagangan Indonesia dengan Iran sepanjang 2023 mencapai US$206,85 juta atau 1,08 persen terhadap total nilai perdagangan dengan negara-negara Timur Tengah.
Sedangkan dengan Israel, total nilai perdagangan Indonesia sepanjang tahun lalu hanya S$187,70 juta atau 0,98 persen terhadap total nilai perdagangan dengan Timur Tengah.
Jika dilihat lebih terperinci, nilai ekspor Indonesia ke Iran di 2023 juga kecil, yakni hanya US$195,13 juta atau 2,15 persen terhadap total ekspor ke Timur Tengah. Demikian pula ke Israel yang nilainya US$165,77 juta atau 1,83 persen.
Adapun nilai impor Indonesia dari Iran pada kurun waktu tersebut mencapai US$11,72 juta 0,12 persen terhadap total impor Indonesia dari negara Timur Tengah. Sementara impor dari Israel US$21,93 juta atau sekitar 0,22 persen.
Jika dilihat berdasarkan komoditasnya, ekspor Indonesia ke Iran didominasi oleh buah-buahan (HS 08), kendaraan dan bagiannya (HS 87), serta berbagai produk kimia (HS 38).
Sedangkan ke Israel didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), alas kaki (HS 64), serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85)
Komoditas utama yang diimpor dari Iran terdiri dari buah-buahan (HS 08), bahan bakar mineral (HS 27), bahan kimia organik (HS 29); sedangkan impor dari Israel didominasi mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84), perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia (HS 82), serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85).
"Dampak langsung [Konflik Iran-Israel] melalui perdagangan akan relatif minimal," ujar Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam keterangannya saat konferensi pers, Senin (24/4).
Jika melihat perdagangan Indonesia dengan Timur Tengah secara keseluruhan, terdapat tiga negara dengan nilai perdagangan terbesar sepanjang 2023, yakni Arab Saudi (US$2,08 miliar), Uni Emirat Arab (US$2,65 miliar), dan Oman (US$0,34 miliar).
Adapun komoditas utama migas dan non migas yang diekspor ke negara tersebut adalah kendaraan dan bagiannya, lemak dan minyak hewani/nabati, kayu dan barang dari kayu, logam mulia dan perhiasan/permata, dan bahan bakar mineral.