Konsumen Pertalite Diseleksi Pakai Data Pendaftar QR Code MyPertamina
83 persen pengguna Pertalite terdaftar QR Code MyPertamina.
Fortune Recap
- Data tersebut akan digunakan untuk menyeleksi konsumen Pertalite di SPBU.
- Reformasi subsidi energi berbarengan dengan revisi Perpres 191 Tahun 2014.
Jakarta, FORTUNE – Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengatakan 83 persen pengguna Pertalite telah mendaftar QR Code MyPertamina. Pada akhir tahun ini, menurutnya, 100 persen konsumen bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut akan terdaftar dan terdata sebagai penerima tetap.
Dengan demikian, jika pemerintah selesai merumuskan formula baru subsidi BBM, data tersebutlah yang akan digunakan untuk menyeleksi konsumen Pertalite di SPBU.
"Sampai saat ini, pendaftarannya sudah ada di angka 83 persen, dan insya Allah untuk 2024 ini seluruh pengguna gasoline Pertalite sudah bisa dicatatkan sehingga data tersebut juga nantinya akan bisa digunakan untuk mengunci dan me-manage siapa saja yang dapat memperoleh produk subsidi tersebut," ujarnya dalam rapat di Komisi VI DPR, Selasa (3/12).
Menurut Riva, reformasi subsidi energi nantinya akan berbarengan dengan revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014, yang tujuannya mengatur kriteria pengguna Pertalite dan jenis BBM subsidi lainnya. Selain mendata konsumen Pertalite, Pertamina juga telah merampungkan pencatatan konsumen solar demi memastikan penyaluran BBM jenis tersebut tepat sasaran.
"BBM subsidi untuk solar itu pencatatannya sudah 100 persen, dan profil dari pengguna serta pembeli di SPBU sudah bisa kita dapatkan. Sistem tersebut nantinya akan kita gunakan untuk mendukung keputusan pemerintah pada saat revisi Perpres 191 ditetapkan. Kita akan mengetahui siapa saja yang menjadi target penerima izin untuk memperoleh program subsidi, termasuk produk Pertalite," ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, mengatakan pemerintah masih terus mengkaji skema baru subsidi energi yang tepat sasaran, termasuk untuk pengemudi ojek online (ojol).
Ia menjelaskan bahwa Pertamina menjadi bagian dari tim Satuan Tugas (Satgas) perumus formula baru subsidi yang dipimpin Kementerian ESDM dan turut berkontribusi dalam pengumpulan data konsumen yang nantinya akan ditentukan sebagai penerima subsidi.
Saat ini, Badan Pusat Statistik tengah memperbarui data-data penerima subsidi energi tersebut. Tujuannya adalah agar data penerima subsidi benar-benar mencerminkan dan menggambarkan kondisi penerima manfaat bantuan pemerintah dengan sebaik-baiknya.
"Jadi, posisi saat ini adalah pada komunikasi dan pemutakhiran data untuk Pertamina sebagai pelaksana. Untuk itu, kami juga menunggu arahan terbaru apabila sudah ada keputusan. Segala hal yang akan diambil tentunya akan melewati proses diskusi lintas kementerian untuk mencari solusi terbaik. Yang pasti, salah satu saran untuk segera merevisi Perpres 191/2014 juga menjadi fokus kami," kata Simon.