LMAN Kantongi PNBP Rp3,24 Triliun hingga Oktober 2024
Penerimaan treasury LMAN capai Rp2,55 triliun.
Fortune Recap
- LMAN mencatatkan PNBP sebesar Rp3,24 triliun hingga 4 Oktober 2024, terdiri dari penerimaan jasa treasury, optimalisasi aset properti, dan jasa konsultasi.
- LMAN juga mendukung multiplier effect untuk manfaat non-finansial sebesar Rp72,6 miliar dari aset kilang dan properti umum yang dikelola.
- Pendanaan proyek strategis nasional (PSN) telah mencapai Rp134,45 triliun sejak 2017 berdiri, dengan pendanaan terbesar pada sektor jalan tol.
Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Basuki Purwadi, mengatakan lembaganya telah membukukan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp3,24 triliun hingga 4 Oktober 2024.
Setoran tersebut terdiri dari penerimaan jasa treasury sebesar Rp2,55 triliun, optimalisasi aset properti Rp690,3 miliar, serta jasa konsultasi (advisory) sebesar Rp1,3 miliar.
"Harapannya—kita masih punya tiga bulan ke depan—ini masih akan bertambah. Setidaknya kita menambah. Syukur-syukur kami optimistis sampai Rp1 triliun sehingga sampai akhir 2024 bisa mencapai Rp4,4 triliun," ujarnya di kantor LMAN, Senin (7/10).
Selain PNBP, LMAN juga berperan mendukung multiplier effect untuk manfaat non-finansial yang telah dikuantifikasi sebesar Rp72,6 miliar. Ini bersumber dari aset kilang sebesar Rp27,6 miliar serta properti umum sebesar Rp45 miliar.
"Tahun ini, manfaat non-finansial berjumlah 72,6 miliar. Ini dari sisi optimalisasi aset," katanya sembari menambahkan bahwa jumlah aset kelolaan LMAN mencapai 310 aset yang terdiri dari 1 kilang LNG Arun, 1 kilang LNG Badak, 151 unit apartemen, 112 ruko/gudang, 14 gedung, 22 tanah, dan 9 rumah.
Sejauh ini, 310 aset—126 di antaranya sudah teroptimalisasi, 45 unit aset di antaranya siap dipasarkan, dan sisanya masih dalam proses konseptualisasi. Adapun 45 unit aset yang siap dipasarkan, 33 di antaranya merupakan unit apartemen dan 13 lainnya unit non-apartemen.
LMAN juga menyatakan bahwa pendanaan proyek strategis nasional (PSN) telah mencapai Rp134,45 triliun sejak 2017 berdiri hingga 4 Oktober 2024. Ini melingkupi 126 proyek, termasuk jalan tol (53 PSN), bendungan (40 PSN), irigasi (5 PSN), air baku (1 PSN), jalur kereta api (10 PSN), pelabuhan (1 PSN), KSPN (1 PSN), dan IKN (15 PSN).
Jika diperinci, pendanaan PSN jalan tol mencapai Rp112,8 triliun, bendungan Rp14,44 triliun, irigasi Rp640 miliar, air baku Rp130 miliar, jalur KA Rp3,2 triliun, pelabuhan Rp800 miliar, KSPN Rp90 miliar, dan IKN Rp2,85 triliun.
"Kalau untuk tahun ini saja, PSN itu Rp10,57 triliun. Paling besar tiga sektor. Jalan tol Rp7,91 triliun, kemudian bendungan Rp1,11 triliun dan ketiga dari sektor IKN kita tahun ini saja sudah merealisasikan Rp1,43 triliun," katanya.