NEWS

Kemenhub Klaim Telah Reaktivasi 1.731 km/sp Jalur Kereta di Era Jokowi

Pembangunan dan rehabilitas sektor KA telan Rp223,8 triliun.

Kemenhub Klaim Telah Reaktivasi 1.731 km/sp Jalur Kereta di Era JokowiIlustrasi rel kereta api. (Pixabay/M)
30 September 2024

Fortune Recap

  • Kementerian Perhubungan mereaktivasi jalur kereta api sepanjang 1.731 km/sp di 55 lokasi sejak 2015.
  • Kemenhub menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan dan peningkatan infrastruktur kereta api selama hampir 10 tahun terakhir.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeklaim terah mereaktivasi Jalur Kereta Api sepanjang 1.731 km/sp di 55 lokasi sejak 2015. 

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, ketika menghadiri HUT ke-79 PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) di Bandung, Sabtu (28/9).

"Dalam kurun hampir 10 tahun terakhir, Kemenhub telah berhasil menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan dan peningkatan infrastruktur kereta api. Total panjang jalur kereta api yang telah dibangun mencapai 1.731,34 kilometer, tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yang meliputi pembangunan jalur dwi ganda, jalur ganda, jalur baru, dan reaktivasi," katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (30/9).

Selain pembangunan dan reaktivasi, Kemenhub juga telah melakukan peningkatan dan rehabilitasi (perawatan) jalur KA sepanjang 1.900 km/sp di 25 lokasi, serta elektrifikasi jalur sepanjang 522 km/sp. Adapun untuk pembangunan dan rehabilitasi sektor perkeretaapian selama 2015-2024, pemerintah telah memberikan pendanaan dengan anggaran sebesar Rp223,870 triliun.

Pemerintah juga telah memberikan public service obligation (PSO) sebagai bentuk pelayanan publik sektor perkeretaapian kepada PT Kereta Api Indonesia selama 2015-2024 dengan total sebesar Rp26,027 triliun.

"Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas transportasi kereta api di seluruh Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Budi Karya juga mendorong pengembangan inovasi teknologi dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas sektor perkeretaapian. Berbagai inovasi yang telah dilakukan untuk pengembangan perkeretaapian di Indonesia, di antaranya tiga moda transportasi massal, baik perkotaan maupun antar kota, yang saat ini telah beroperasi: MRT Jakarta, LRT Jabodebek, dan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

Menyangkut kereta cepat Whoosh, Budi Karya mengenangkan asal mula penamaan Whoosh yang merupakan akronim dari 'Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal'. Filosofi "Whoosh" berasal dari suara lesatan kereta cepat yang awam diucapkan, baik oleh masyarakat Indonesia maupun internasional.

"Kira-kira tiga pekan sebelum diluncurkan, kami cari nama Whoosh yang artinya cepat seperti kilat," katanya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.