NEWS

Menhub Upayakan Bandara Kediri Layani Penerbangan Umroh Tahun Depan

Progres pembangunan Bandara Dhoho mencapai 94,31 persen.

Menhub Upayakan Bandara Kediri Layani Penerbangan Umroh Tahun DepanMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meninjau Bandara Dhoho Kediri.
14 July 2023

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan bakal mengupayakan layanan penerbangan umroh di Bandara Dhoho Kediri, di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tahun depan.

Hal tersebut dia sampaikan saat meninjau proyek strategis nasional (PSN) tersebut bersama Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, Jumat (14/7).

“Kami akan mulai koordinasi dengan pihak GACA (General Authority of Civil Aviation) atau Dirjen Perhubungan Udara Arab Saudi. Kalau ini disetujui pihak GACA, maka minimal kita akan buka penerbangan umroh,” ujar Budi Karya dalam keterangan pers.

Dia juga menyarankan Hanindhito untuk menambah fasilitas di sekitar bandara seperti hotel dan fasilitas pendukung lainnya agar ke depan Bandara Dhiho Kediri bisa melayani penerbangan haji.

“Kami ingin memberikan suatu kualifikasi di bandara ini dengan fasilitas yang lengkap. Kami juga mohon dukungan Bupati Kediri untuk mulai mensosialisasikan bandara ini dan rencana pembukaan penerbangan umroh,” katanya. 

Hingga saat ini, lanjut Budi Karya, pemerinth terus melakukan pembahasan dan berkoordinasi secara intensif dengan pihak PT Gudang Garam—pihak yang mendanai dan membangun Bandara Kediri—agar penyelesaian pembangunannya dapat dilakukan sesuai dengan target dan dapat segera dirasakan manfaatnya bagi masyarakat di Kediri dan sekitarnya.

“Hari ini saya keliling melihat Bandara Kediri dari udara dan saya melihat pekerjaan yang dilakukan sangat serius mulai dari penataan tata air, fasilitasnya, dan lain sebagainya. Untuk itu saya menyampaikan apresiasi kepada Gudang Garam, WIKA, dan Bupati Kediri dan pihak lainnya yang turut mendukung pembangunan bandara ini, ” ujar Budi Karya.

Memberikan daya saing bagi Jawa Timur

Dia mengatakan bandara ini akan memberikan daya saing bagi daerah Jawa Timur karena berlokasi strategis dengan 7 kabupaten di sekitarnya.

“Dengan adanya pembangunan jalan tol yang juga menjadi proyek strategi nasional di Kediri, ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan wisata baru,” ujar Budi Karya.

Pada kesempatan sama, Hanindhito mengatakan pihaknya menargetkan pada tahap awal bandara ini dapat dimanfaatkan untuk penerbangan umroh. “Karena kalau untuk penerbangan Haji dibutuhkan adanya asrama haji dan rumah sakit terdekat yang dipersyaratkan oleh pihak GACA Arab Saudi,” katanya.

Ia berharap telah dapat dioperasikan paling lambat pada awal 2024.

“Ada beberapa yang menjadi catatan yaitu terkait konektivitas antar wilayah, salah satunya yaitu jalan tol Kertosono-Kediri dan Tulungagung-Kediri yang masih dalam proses pembangunan,” ujarnya.

Kehadiran Bandara Kediri akan mempersingkat waktu tempuh. Sebagai gambaran, jika melewati jalur darat, waktu tempuh dari Surabaya atau Malang ke Kediri membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Namun, perjalanan udara dapat memperpendek waktu hingga hanya menjadi sekitar satu jam, sementara dari Jakarta sekitar 1,5 jam.

Dengan landas pacu sepanjang 3.300 meter, bandara ini nantinya bisa didarati oleh pesawat jenis apa pun. 

Bandara Kediri adalah proyek bandara pertama dengan pembiayaan swasta murni Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha/KPBU dengan pihak swasta sebagai pemrakarsa.

Fasilitas ini dibiayai seluruhnya menggunakan dana swasta yaitu PT Gudang Garam Tbk melalui anak perusahaannya, PT Surya Dhoho Investama. 

Progres pembangunannya telah mencapai 94,31 persen.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.