Pertamina Uji Coba Pembelian LPG 3 Kg Pakai KTP
Uji coba berlangsung di pangkalan resmi Pertamina.
Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) tengah melakukan uji coba pembelian LPG 3 kg menggunakan KTP di lima kecamatan di empat daerah, yakni Tangerang, Semarang, Batam, dan Mataram. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan uji coba tersebut berlangsung di pangkalan resmi LPG 3 kg Pertamina.
Kelak, ketentuan tersebut bakal diterapkan untuk seluruh wilayah di Indonesia. Tujuannya, untuk mensinkronkan data pembeli dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Dengan demikian, pembelian LPG tak perlu menggunakan aplikasi mypertamina atau QR Code khusus yang pernah diujicobakan untuk pembelian BBM jenis Pertalite.
Nantinya, data P3KE akan diinput ke dalam web Subsidi Tepat milik Pertamina. "Kami akan mencocokan data pembeli dengan data P3KE di wilayah uji coba," ujarnya saat dihubungi Fortune Indonesia, Rabu (28/12).
Irto mafhum proses pencocokan data tersebut membutuhkan waktu dan sosialisasi ke masyarakat. Namun, hal tersebut diperlukan agar penyaluran subsidi ke depannya lebih tepat sasaran.
"Bila [data dalam KTP] memang belum terdaftar [dalam P3KE], maka datanya akan di-update dalam sistem," jelasnya.
Cegah disparitas harga LPG 3 Kg
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, sempat mengatakan pembelian gas LPG 3 kg akan menggunakan MyPertamina pada 2023. Karena itu, pemerintah mulai menyinkronkan data pengguna LPG subsidi tersebut dengan data P3KE.
"Kami menggunakan data P3KE, dulunya BKKBN. Nah itu kita coba. Sudah disesuaikan kuota," ujarnya saat ditemui di gedung DPR, Senin (12/12). "Tahun depan akan full di seluruh Indonesia," ujarnya.
Tutuka juga menyampaikan sinkronisasi penyaluran subsidi LGP dengan data P3KE juga dilakukan agar perbedaan harga eceran tertinggi (HET) di tiap daerah tidak berbeda jauh dengan harga jual eceran (HJE) yang ditetapkan pemerintah.
Pemerintah nantinya juga bakal mengevaluasi pengawasan serta penetapan HET di sejumlah daerah yang menurutnya terlampau tinggi dibandingkan HJE. Sayangnya, ia tak menyebutkan wilayah mana saja yang HET LPG 3 kg-nya dinilai terlalu mahal.
"HJE kan ditentukan oleh kita. HET oleh Pemda. Sinkronisasi itu supaya sampai ke masyarakat harganya enggak tinggi. Kita ada bukti di beberapa tempat tinggi." katanya.