PLN Pangkas Utang Rp76,1Triliun hingga Akhir Kuartal III-2024
Bos PLN klaim keuangan PLN cetak rekor tiga tahun terakhir.
Fortune Recap
- Pendapatan PLN meningkat menjadi Rp452,6 triliun pada akhir September 2023, naik dari Rp358,1 triliun pada tahun sebelumnya.
- Laba perseroan mencapai rekor tertinggi pada 2023 sebesar Rp55 triliun, naik 54 persen dari 2020 yang hanya Rp6 triliun.
Jakarta, FORTUNE – Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan perusahaannya berhasil memangkas utang Rp55 triliun pada 2020 hingga 2023.
Total utang PLN yang sebelumnya mencapai Rp450,7 triliun berhasil diturunkan menjadi Rp396,2 triliun pada akhir 2023. Bahkan, per akhir kuartal III-2024, total utang PLN turun menjadi Rp374,6 triliun.
Artinya, PLN telah menurunkan utang Rp76,1 triliun sejak 2020.
Penurunan utang tersebut juga diiringi dengan peningkatan pendapatan, dengan PLN mengantongi Rp452,6 triliun per akhir September lalu. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan pada periode sama tahun sebelumnya, yaitu Rp358,1 triliun.
"Kalau kita melihat, total aset meningkat, borrowing juga berhasil kami tekan, total revenue juga meningkat," ujarnya dalam rapat bersama Komisi VI, Selasa (3/12).
Darmawan mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir, kinerja keuangan PLN membukukan perbaikan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan laba tiga tahun berturut-turut, dengan laba perseroan pada tahun lalu mencapai rekor tertinggi, yakni Rp55 triliun.
Jumlah tersebut melonjak 54 persen dibandingkan laba pada 2020 yang sebesar Rp6 triliun. Demikian pula dengan pendapatan 2023 yang tercatat sebesar Rp487 triliun, atau naik 12 persen dari Rp346 triliun pada 2020.
"Selama tiga tahun berturut-turut, kondisi kinerja keuangan kami adalah yang terbaik dalam sejarah PT PLN (Persero). Kalau kita lihat, pertumbuhan revenue berjalan sangat sehat, kemudian net profit juga meningkat drastis dengan sangat sehat," katanya.
Selain itu, Debt Service Coverage Ratio (DSCR) atau arus kas yang tersedia untuk membayar kewajiban utang juga meningkat, dari 1,40 kali pada 2020 menjadi 1,72 kali pada 2023.
"Jadi, kalau operating revenue kami tinggi dan pembayaran utang tahunan bisa kami turunkan, maka rasionya akan naik dan itu semakin sehat," ujarnya.
Menurut Darmawan, pengelolaan keuangan yang baik sangat penting agar PLN dapat menjalankan penugasan dari negara.
"Kekuatan finansial dan financial sustainability dari PT PLN (Persero) ini adalah salah satu tolak ukur yang sangat penting," katanya.