Profil Yuliot Tanjung, Wakil Menteri ESDM yang Dilantik Prabowo
Sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Investasi.
Jakarta, FORTUNE - Presiden Prabowo Subianto melantik Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10). Dengan demikian, ia akan mendampingi Bahlil Lahadalia yang dilantik sebagai Menteri ESDM Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Yuliot bukanlah orang baru di pemerintahan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Investasi pada 18 Juli 2024. Pelantikannya saat itu didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 45 M Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.
Pria kelahiran Padang Panjang, 7 Oktober 1963, juga memiliki karier panjang di Kementerian Investasi sebelum akhirnya diangkat sebagai Wakil Menteri Investasi dan kini Wakil Menteri ESDM.
Karier Yuliot semasa di Kementerian Investasi/BKPM berawal pada 1988, yang kemudian menjabat sebagai Kepala Kantor Perwakilan BKPM di Taiwan, Kepala Biro Perencanaan dan Informasi, Direktur Promosi Dalam Negeri, Direktur Pengendalian Pelaksanaan Wilayah II, dan Direktur Deregulasi.
Latar belakang pendidikannya adalah lulusan Sarjana Produksi Ternak Universitas Andalas dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM.
Ia sempat menempati posisi Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal sejak September 2023 hingga Juni 2024. Semasa di kedeputian tersebut, Yuliot berfokus pada pencapaian realisasi investasi dan fasilitasi penyelesaian permasalahan investasi yang dihadapi oleh perusahaan.
Di samping itu, ia pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal pada Oktober 2020-September 2023.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Yuliot memiliki total kekayaan senilai Rp12,01 miliar per Agustus 2024. Kekayaan ini terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp8,27 miliar yang tersebar di beberapa daerah seperti Jakarta Selatan, Bogor, Padang Panjang, dan Bekasi.
Selain itu, ia juga memiliki alat transportasi senilai Rp1,18 miliar, termasuk Tranlong Tractor Roda 4 (2019), Honda HRV (2021), Toyota Fortuner (2022), dan Toyota Raize (2022). Harta bergerak lainnya bernilai Rp595 juta, surat berharga Rp1 miliar, serta kas dan setara kas Rp1,26 miliar. Yuliot juga tercatat memiliki utang sebesar Rp300 juta.