Tiba di Qatar, Erick Siap Diplomasi Piala Dunia U-20 ke FIFA
FIFA disebut tunjuk Peru sebagai tuan rumah World Cup U-20.
Jakarta, FORTUNE - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bertolak menuju Doha, Qatar, untuk menemui FIFA dan mencari solusi kelanjutan Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang
"Saya dan tim langsung bergerak dari bandara dan melakukan persiapan akhir sebelum bertemu dengan FIFA," ujar Erick melalui unggahan pada akun Instagram @erickthohir, Rabu (29/3).
Dia sebelumnya mengatakan telah mendapatkan instruksi dan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menempuh jalur diplomasi dengan FIFA dan mencari solusi terkait kelanjutan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20.
"Mohon doa kepada kami semua yang ditugaskan untuk mendapatkan hasil terbaik, dan saya harapkan doa dari seluruh masyarakat Indonesia," katanya di sela pertandingan FIFA Indonesia melawan Burundi di Stadion Patriot Candrabagha, Bekasi, Selasa (28/3) seperti dikutip Antara.
Apa yang dilakukan Erick merupakan buntut dari penolakan sejumlah pihak terhadap kedatangan timnas Israel di Indonesia sebagai peserta Piala Dunia U-20. Dampaknya FIFA membatalkan drawing peserta grup Piala Dunia U-20, yang rencananya berlangsung di Bali pada 31 Maret.
Erick menyatakan belum dapat membeberkan solusi-solusi yang akan disodorkan, karena masih menunggu pandangan FIFA. "Karena ini event FIFA, jadi tentu kita harus mengedepankan pandangan FIFA terlebih dahulu, dan seperti apa konsekuensinya. Di situlah baru kita mulai berdiskusi mencari ruang bagaimana penyelesaian terbaik," ujar Erick.
FIFA dikabarkan tunjuk Peru sebagai tuan rumah
Usai pembatalan drawing peserta grup Piala Dunia U-20, di Bali, FIFA disebut-sebut telah menunjuk Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia menggantikan Indonesia. Isu tersebut bergulir dari Yesayas Oktavianus, wartawan senior olahraga, dalam wawancaranya bersama Good Radio pada Senin (27/3).
Menurut Yesayas, FIFA sebenarnya telah mengirimkan surat kepada pemerintah terkait pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah. Namun, kata dia, keputusan FIFA itu belum disampaikan pemerintah ke publik lantaran pemerintah masih berusaha melakukan lobi kepada federasi sepak bola dunia tersebut.
Terkait hal ini, Erick menyatakan saat ini belum ada konfirmasi resmi dari para pemangku kepentingan. Erick pun menyatakan opini media asing mengenai adanya negara-negara lain untuk menggantikan Indonesia merupakan hal yang wajar.
"Ya, sah-sah saja ketika ada memang situasi yang menjadi pembicaraan publik dan media asing juga menangkap," kata Erick.