Jakarta, FORTUNE - Memulai perjalanan bisnis dari sebuah warung atau usaha mikro di Surabaya lebih dari satu abad yang lalu, memantik semangat PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) untuk turut berkontribusi menumbuhkembangkan sektor UMKM Indonesia.
Komitmen itu ditegaskan lewat penyelenggaraan Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia yang berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Berlokasi di Jakarta Convention Center (JCC), pada Senin (22/7), acara ini dihadiri oleh lebih dari 1.250 UMKM binaan.
Pada kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pidato utamanya menyampaikan bahwa pemerintah memahami pentingnya pembinaan dan pendampingan bagi UMKM, sehingga mereka dapat melakukan ekspor. Pihaknya pun terus mendorong usaha menengah dan besar untuk bermitra dengan UMKM.
“Sektor swasta memiliki peranan penting, sehingga tidak hanya berperan sebagai offtaker, namun juga dapat turut membantu membangun rantai nilai yang berkelanjutan, termasuk membangun UMKM yang memiliki orientasi pasar ekspor dan berdaya saing global,” katanya.
Tingkatan UMKM siap ekspor lewat pemanfaatan IoT
Di momen yang sama, Kadin Indonesia bersama Sampoerna dan Japan External Trade Organization (JETRO) meluncurkan Program Tahap Lanjutan: Teknologi Peningkatan Ekspor UMKM Indonesia, yang diresmikan secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, didampingi oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, dan Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Ivan Cahyadi.
Program ini berfokus pada pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang diharapkan dapat mengakselerasi peningkatan jumlah UMKM siap ekspor asal Indonesia.
Menurut Teten Masduki, inisiatif itu sejalan dengan fokus Pemerintah Indonesia untuk mendorong lebih banyak UMKM tembus pasar global. Ia menjabarkan, pada 2023 kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional baru mencapai 15,7 persen.
Komitmen peningkatan ekspor dan akses pasar bagi UMKM ini juga merupakan bagian dari program WikiExport yang dikembangkan Kadin Indonesia sejak Oktober 2022. Tercatat, lebih dari 200 UMKM telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan ekspor bersertifikat.
Pada 2023, WikiExport berhasil membawa sembilan UMKM Indonesia untuk mengikuti business matching dengan menghasilkan transaksi sebesar USD 1 juta atau senilai Rp16,1 miliar.
Arsjad Rasjid menyatakan, program ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah UMKM siap ekspor serta memperluas negara potensi dan tujuan ekspor lainnya.
“Peran dan kontribusi UMKM sangat penting dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Bertumbuhnya UMKM yang berorientasi ekspor turut memperkuat fundamental perekonomian nasional,” ujarnya.
Dua program unggulan Sampoerna untuk pemberdayaan UMKM
Presiden Direktur Sampoerna Ivan Cahyadi menyampaikan bahwa Sampoerna secara konsisten membina dan mendampingi pelaku UMKM agar semakin naik kelas, bahkan hingga merambah ke pasar global.
Melalui Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna untuk Indonesia”, Sampoerna memiliki dua program unggulan untuk pemberdayaan UMKM, yaitu Sampoerna Retail Community (SRC) bagi toko kelontong dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Kedua program ini telah membina lebih dari 320.000 pelaku UMKM dari seluruh Indonesia.
Ivan berharap, Sampoerna dapat terus berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menekankan bahwa kemajuan UMKM dapat berkontribusi bagi pencapaian target Indonesia dalam penguatan sumber daya manusia (SDM) unggul.
“Pemberdayaan UMKM dalam bentuk pembinaan merupakan upaya kami mengembangkan SDM unggul agar berdampak positif dalam pengembangan kompetensi pelaku UMKM, berkontribusi terhadap masyarakat luas, hingga bermanfaat bagi negara,” tegas Ivan. (WEB)