Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memiliki kekuatan besar, karena didukung dana abadi yang jumlahnya sudah mencapai Rp139,1 triliun.
Jokowi menyadari, kunci kemajuan negara yang membuat Indonesia bisa bersaing dengan negara lain ialah sumber daya manusia. Untuk itu, dalam mengejar kemajuan pendidikan yang mengalami perubahan cepat, negara memfasilitasi generasi muda untuk mempelari ilmu pengetahuan dan teknologi lewat LPDP.
"Setiap tahun (LPDP) akan ditambah dari APBD. Satu tahun minimal bisa ditambah Rp20 triliun," kata Jokowi melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (7/8).
Jokowi minta LPDP siapkan grand design pendidikan 25 tahun ke depan
Ke depan, Jokowi juga meminta menteri terkait dan LPDP menyiapkan grand design untuk 5-10 bahkan 25 tahun ke depan. Desain itu menjadi visi negara.
"Kita yang kita butuhkan untuk maju itu jurusan apa saja. Jumlah SDM-nya berupa. Begitu juga dengan bidang penelitian apa saja yang harus dilakukan. Harus tepat sasaran dan tidak buang-buang anggaran," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, Indonesia memiliki peluang untuk jadi negara maju dengan hilirisasi. Salah satunya, Indonesia harus membuat ekosistem mobil listrik dengan modal nikel.
"Ini juga harus disiapkan dalam LPDP. Kebutuhan SDM-nya. Kita butuh ahli metalurgi, material science untuk urusan mobil listrik. Ini yang harus kita kejar dengan menyekolahkan anak-anak muda untuk memiliki keahlian di bidang tersebut," kata Kepala Negara.
Bidang lain ialah teknik kimia. Indonesia butuh SDM yang berkeahlian untuk membuat barang setengah jadi menjadi barang jadi. Butuh ilmu komputer guna merakit berbagai material setengah jadi menjadi barang jadi.
Jokowi imbau lulusan LPDP untuk kembali ke Indonesia
Tak hanya itu, Jokowi juga mengimbau kepada para lulusan LPDP untuk bisa kebali ke tanah air setelah lulus pendidikan di luar negeri.
"Setelah selesai studi, pulang, berkaryalah. Ilmu jangan diendapkan untuk diri sendiri. Pulang! Pulang! Pulang!. Mungkin gaji di sini lebih rendah sedikit, tetap pulang! atau fasilitas di negara lain lebih enak, pulang!," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, Indonesia membutuhkan anak muda yang memiliki pikiran dan visi yang lebih. Negeri ini kurang memiliki SDM yang seperti itu.
Dalam 13 tahun ke depan, lanjutnya, merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk bisa menjadi negara yang mampu melompat menjadi negara maju atau justru tidak. Indonesia pada 2030 mendatang akan menerima bonus demografi. Sebanyak 68 persen dari total penduduk berada di usia produktif.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan di tangan para alumni LPDP pembangunan Indonesia harus dilanjutkan. Sri Mulyani mengungkapkan, LPDP sudah berusia 11 tahun. Dari modal dana abadi sebesar Rp1 triliun, kini dana abadi LPDP sudah mencapai Rp139,1 triliun.
"Tantangan kita saat ini bukan mencapai 20 persen dana pendidikan sesuai UUD 1945, tapi bagaimana menggunakannya secara tepat guna," kata Sri Mulyani.
Menkeu menambahkan LPDP telah membiayai 200 ribuan generasi muda Indonesia untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. BLU ini juga telah membantu membiayai dana penelitian dan riset 2.426 proyek riset, dari mobil listrik, kereta cepat, bus listrik, budaya, hingga kesehatan kesehatan.
LPDP juga berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama. Dengan Kementerian Pendidikan, kolaborasi memberi beasiswa untuk 159 ribuan mahasiswa, dengan Kementerian Agama 20 ribuan dan Kementerian Kesehatan membiayai pendidikan 1.000 dokter spesialis per tahun.