SHARIA

Abu Dhabi Islamic Bank Bidik 15% Saham BSI

Proses akuisisi masih dalam tahap awal.

Abu Dhabi Islamic Bank Bidik 15% Saham BSIShutterStock/CahyadiSugi
18 April 2024

Jakarta, FORTUNE - Bank syariah Abu Dhabi, yaitu Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB), dilaporkan sedang dalam proses untuk mengakuisisi 15 persen saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI). Melansir Reuters, sumber yang tidak ingin disebutkan namanya menjelaskan bahwa kedua belah pihak sedang dalam tahap diskusi untuk pembelian saham minoritas dengan nilai sekitar US$1,1 miliar atau sekitar Rp17,88 triliun.

Langkah ini dilakukan sebagai strategi memanfaatkan pertumbuhan yang pesat dalam layanan keuangan Islam di Asia Tenggara. Salah satu opsi yang dipertimbangkan oleh Abu Dhabi Islamic Bank adalah mengakuisisi 15 persen saham BRIS dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).

Kendati demikian, ADIB menolak berkomentar terkait hal ini. Sementara itu, BSI juga menyatakan informasi tersebut berada pada ranah pemegang saham. "Apa yang bisa kami katakan adalah informasi di atas adalah domain pemegang saham kami," ujar Corporate Secretary BSI Gunawan Hartoyo. 

Menurut laporan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tercatat bahwa aset perbankan syariah mencapai Rp845,61 triliun pada Januari 2024 atau tumbuh 10,49 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp765,36 triliun.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa investor global berminat untuk memiliki kepemilikan saham di BRIS hingga 20 persen atau lebih tinggi dari penawaran yang diajukan dalam rencana divestasi saham BSI (BRIS) oleh BRI dan BNI. Menurutnya, sebagian investor global tertarik untuk menjadi pemegang saham BSI dengan kepemilikan sebesar 15-20 persen. Adapun penawaran yang diajukan berkisar antara 10 persen hingga 11 persen.

Kinerja tetap tumbuh

Pascapenggabungan bank syariah milik BUMN, BSI berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangannya secara signifikan di tengah tantangan dan ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik dunia. Keberhasilan BSI dalam menjaga kinerja positif ini tercermin dari pertumbuhan laba sebesar 33,88 persen (tahun ke tahun) menjadi Rp5,70 triliun hingga kuartal IV 2023.

Menurut Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, faktor utama yang mendukung kinerja positif BSI antara lain adalah pertumbuhan pembiayaan, pengumpulan dana pihak ketiga (DPK), dan dana murah yang tumbuh dua digit, serta respons terhadap strategi yang tepat dan model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.

Sepanjang tahun 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 240,32 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 15,70 persen secara tahunan, dengan kualitas pembiayaan (NPF) gross yang membaik berada pada posisi 2,08 persen. Komposisi pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh segmen konsumer (54,32 persen), wholesale (28,09 persen), dan retail (17,58 persen).

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.