SHARIA

Ekonomi Kurban RI Tahun 2024 Diproyeksikan Mencapai Rp28,2 T

Diperkirakan ada 2,16 juta pemberi kurban tahun ini.

Ekonomi Kurban RI Tahun 2024 Diproyeksikan Mencapai Rp28,2 Tilustrasi hewan kurban (unsplash/jacques bopp)
11 June 2024

Jakarta, FORTUNE - Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), potensi ekonomi dari kegiatan kurban di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp28,2 triliun.

Jumlah tersebut diprediksi dari sekitar 2,16 juta pekurban (shahibul qurban) yang akan melaksanakan ibadah kurban tahun ini. Proyeksi ini naik dari tahun lalu yang diperkirakan mencapai Rp24,5 triliun dari 2,08 juta pemberi kurban.

Peneliti IDEAS, Tira Mutiara, mengatakan ada kenaikan sekitar 80 ribu pemberi kurban pada tahun ini dan mencerminkan daya beli hewan kurban yang tinggi.

"Dari 2,16 juta keluarga muslim berdaya beli tinggi yang berpotensi menjadi shahibul qurban, kebutuhan hewan kurban terbesar adalah kambing-domba sekitar 1,21 juta ekor, sedangkan sapi-kerbau sekitar 587 ribu ekor," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (11/6).

Faktor ekonomi dan PHK

Tira menambahkan, potensi Ekonomi Kurban tahun 2024 dari sekitar 1,79 juta hewan ternak setara dengan 117,2 ribu ton daging. Hal ini dengan mempertimbangkan berat kambing-domba antara 20-80 kg dengan berat karkas 41 persen, serta berat sapi-kerbau antara 250-750 kg dengan berat karkas 57 persen.

Meski secara keseluruhan mengalami peningkatan, penelitian IDEAS menemukan adanya penurunan sekitar 7 persen dalam jumlah pekurban kambing-domba dengan berat 20-40 kg per ekor, dari 734 ribu menjadi 709 ribu pemberi kurban. "Kelompok ini merupakan masyarakat kelas menengah," ujarnya.

Hal ini dipengaruhi pendapatan yang berkurang. Salah satunya karena kondisi ekonomi akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan tingginya angka pengangguran yang menyebabkan pendapatan kelas menengah-bawah mengalami stagnasi atau bahkan penurunan yang signifikan.

Akibatnya, masyarakat yang tahun lalu (2023) mampu berkurban kini terdampak dan tidak dapat melaksanakan ibadah kurban pada tahun ini.

"Secara kontradiktif kami menemukan adanya kenaikan pekurban sapi-kerbau dengan berat sekitar 750 kg per ekor, yang rata-rata berasal dari masyarakat kelas terkaya naik sekitar 21 persen dari 63,9 ribu menjadi 77,6 ribu pekurban," kata Tira.

Tira menegaskan bahwa penurunan jumlah pekurban dari kelas menengah dan peningkatan dari kelas terkaya menunjukkan adanya kesenjangan ekonomi yang semakin parah di Indonesia.

Proyeksi ini menunjukkan peningkatan potensi ekonomi dari kegiatan kurban di Indonesia pada tahun 2024, meskipun disertai dengan fenomena kesenjangan ekonomi yang semakin lebar antara kelas menengah dan kelas terkaya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.