SHARIA

Bank Muamalat Siapkan Pendanaan Rp2 Triliun bagi Muhammadiyah

Bank Muamalat turut membantu digitalisasi masjid.

Bank Muamalat Siapkan Pendanaan Rp2 Triliun bagi MuhammadiyahBank Muamalat. (gbgindonesia.com)
09 August 2024

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berkomitmen menyediakan pembiayaan sebesar Rp2 triliun bagi Muhammadiyah. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang mencakup rumah sakit, perguruan tinggi, pondok pesantren, dan masjid. 

Koitmmen pembiayaan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama yang dilaksanakan di Yogyakarta pada Rabu, 7 Agustus 2024 di Yogyakarta.

Direktur Bank Muamalat, Karno, mengatakan pihaknya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Muhammadiyah kepada Bank Muamalat selama ini.

"Bagi kami, Muhammadiyah adalah mitra utama dan strategis yang senantiasa mendukung Bank Muamalat dengan tetap menjadi nasabah loyal. Insya Allah kolaborasi dengan Muhammadiyah akan semakin erat dan lebih luas lagi ke depannya,” ujarnya, mengutip ANTARA  pada Jumat (9/8).

Karno menjelaskan kerja sama itu mencakup dua lingkup salah satunya pemanfaatan jasa, layanan dan program CSR Bank Muamalat untuk pengembangan cabang, ranting dan masjid yang dikelola oleh Muhammadiyah.

Sedangkan lingkup kedua yaitu kolaborasi program antara Bank Muamalat dengan lembaga zakat nasional milik Muhammadiyah atau Lazismu. Salah satu aspek utama dari nota kesepahaman adalah dukungan kepada pengurus masjid dalam memahami dan menggunakan layanan perbankan syariah.
 

Digitalisasi masjid

Bank Muamalat akan membuat aplikasi khusus untuk masjid yang dirancang untuk membantu pengurus dalam digitalisasi pengelolaan keuangan masjid. Implementasi QRIS di masjid-masjid Muhammadiyah juga akan dilakukan untuk memudahkan transaksi keuangan digital, seperti pembayaran donasi, zakat, infaq, shodaqah, dan wakaf (ziswaf).

Dengan layanan penyimpanan dan pengelolaan dana yang ditawarkan, diharapkan dana tersebut dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien untuk kepentingan umat.

Aspek kerja sama lainnya mencakup pengelolaan keuangan dan program agregator haji, di mana Bank Muamalat akan melakukan sosialisasi dan pengelolaan keuangan terkait haji di lingkungan Muhammadiyah.

Dalam kerja sama dengan Lazismu, kedua belah pihak akan berkolaborasi dalam layanan keuangan syariah, penyaluran ziswaf, donasi kemanusiaan, penyaluran hasil kurban, serta kegiatan pemasaran bersama.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyambut positif kerja sama yang telah terjalin dengan Bank Muamalat. Dia menekankan bahwa Muhammadiyah selalu menjunjung amanah, keterjangkauan, dan kesepakatan bersama dalam setiap kerja sama, sehingga memudahkan pelaksanaan program dan menjaga produktivitas.

Haedar juga mengatakan agar perbankan syariah terus berkembang dan tidak stagnan. Menurutnya, bank syariah sebagai alternatif non-riba harus menjadi bank yang kompetitif, yang mampu memberikan kontribusi untuk kesejahteraan umat dan menjadi pilar pembangunan umat dan bangsa.

“Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk kerja sama karena memiliki Amal Usaha dari berbagai bidang,” katanya.

Kerja sama, kata Haedar, diharapkan bisa saling memajukan dan menguntungkan serta saling percaya di antara kedua belah pihak. Hal ini juga berlaku dengan perbankan lainnya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.