Market Share Aset Perbankan Syariah di RI Masih Rendah di 7,21%
Pertumbuhan bisnis bank syariah ungguli bank nasional.
Jakarta, FORTUNE - Ketua Umum Perkumpulan Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Hery Gunardi mengatakan, industri perbankan syariah masih harus terus ditingkatkan mengingat masih rendahnya market share dari bank syariah terhadap industri perbankan nasional.
“Hingga november 2023 market share perbankan syariah masih terus mengalami peningkatan namun masih relatif kecil di 7 hingga 8 persen,” kata Hery saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/2).
Dari data Asbisindo, porsi market share dari aset perbankan syariah di Indonesia hanya 7,21 persen. Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) porsinya sebesar 7,66 persen. Sedangkan untuk pembiayaan porsinya sebesar 8,09 persen.
Pertumbuhan bisnis bank syariah ungguli bank nasional
Meski demikian, bila dilihat dari pertumbuhan bisnis, industri bank syariah masih lebih tinggi ketimbang bank nasional. Hery menyebut, kondisi tersebut terjadi lantaran masih terus tumbuhnya penetrasi nasabah syariah.
“Kita melihat pertumbuhan secara industri baik dari sisi aset, pembiayaan hingga DPK itu bank konvensional di bawah pertumbuhan industri perbankan syariah,” kata Hery.
Hingga November 2023, aset perbankan syariah yang mencapai Rp839 triliun. Bahkan, aset tersebut tumbuh 10,96 persen (yoy) dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan aset perbankan nasional yang hanya 5,16 persen (yoy).
Adapun pembiayaan bank syariah juga tumbuh 14,76 persen (yoy). Sedangkan DPK juga masih naik 7,79 persen (yoy). Sementara itu pada periode yang sama, pembiayaan perbankan nasional tumbuh 9,76 persen (yoy) dan DPK tumbuh 3,16 persen (yoy).