Pahami Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional
Kontribusi bruto asuransi syariah tumbuh 41,32%.
Jakarta, FORTUNE - Asuransi syariah menjadi opsi produk asuransi menarik di tengah masyarakat. Namun, sebelum membeli produk asuransi syariah, kita harus mengenal prinsip dasar serta perbedaannya dengan asuransi konvensional.
Head of Syariah Astra Life Widyaningsih menjelaskan, perbedaan utama terletak pada prinsip yang dianut oleh produk asuransi. Untuk syariah, prinsip yang diterapkan ialah tolong menolong atau pengelolaan Sharing Risk.
"Jadi peserta saling tolong menolong untuk menanggung risiko di antara mereka dengan menggunakan sebagian atau kontribusi melalui dana tabarru," kata Widyaningsih melalui melalui media workshop yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (14/4).
Tabarru ialah investasi aset yang telah kita bayarkan setiap bulannya. Dengan demikian, penggambaran sederhana pengelolaan asuransi syariah dapat diibaratkan seperti bendahara kelas di sebuah sekolahan. Di mana bila ada murid yang sakit, seluruh murid akan gotong royong mebantu.
Sedangkan prinsip konvensional ialah memiliki prinsip transfer risk yaitu pengalihan risiko ekonomis atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan ke perusahaan asuransi.
Kontribusi bruto asuransi syariah tumbuh 41,32%
Sementara itu, pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia dinilai berkembang dengan sangat baik.
Menurut data Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), kontribusi bruto industri asuransi syariah tumbuh sebesar 41,32 persen (year-on-year/yoy) sampai dengan kuartal III/2021. Di mana didominasi paling besar oleh asuransi jiwa syariah hampir 80 persen.
Pemahaman asuransi syariah masih perlu ditingkatkan
Dengan jumlah penduduk muslim Indonesia yakni 237 juta jiwa atau lebih dari 85 persen dari total penduduk (per Juni 2021), kebutuhan perlindungan jiwa dan kesehatan dengan prinsip syariah diprediksi akan terus meningkat.
Hal ini tentu harus diimbangi juga dengan informasi pemahaman mengenai produk asuransi jiwa syariah di masyarakat. Oleh karena itu, Astra Life Syariah terus berupaya peningkatkan literasi asuransi jiwa.
Di mana berdasarkan data per Desember 2021, Astra Life telah melayani lebih dari 3,5 juta tertanggung.