Tak Hanya Jakarta, Ternyata Dua Daerah Ini Suka Pakai AI

Indonesia memanfaatkannya pada berbagai sektor.

Tak Hanya Jakarta, Ternyata Dua Daerah Ini Suka Pakai AI
Ilustrasi perangkat AI. Shutterstock/Aumpattarawut
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • AI digunakan dalam pemasaran, pengembangan gim, pendidikan, dan sektor kesehatan di Indonesia.
  • Sektor pertanian juga mulai mengadopsi AI untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi secara berkelanjutan.

Jakarta, FORTUNE - Laporan e-Conomy SEA 2024 dari Google, Temasek, dan Bain & Company mengungkap tiga wilayah di Indonesia dengan minat tertinggi dalam penggunaan kecerdasan buatan (AI) demi mengembangkan bisnis.

Menurut laporan tersebut, minat tinggi terhadap AI tidak saja terjadi di Jakarta yang masih menjadi pusat utama, tapi di Kalimantan Timur dan Kepulauan Riau.

Itu menunjukkan bahwa teknologi AI, yang digunakan dalam berbagai sektor seperti pemasaran, pengembangan gim, dan pendidikan, semakin merata dan berperan penting di berbagai daerah untuk inovasi dan keberlanjutan bisnis.

"Fokus kita semua adalah AI. Teknologi ini sangat penting bagi bisnis untuk terus berkembang berkelanjutan," kata Country Director Google Indonesia, Veronica Utami, dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (13/11).

Laporan itu menunjukkan 9 persen masyarakat menggunakan AI untuk menghasilkan konten, 9 persen untuk membuat efek pada foto, 7 persen untuk menyunting video, dan sisanya untuk hal lainnya.

Penggunaan AI dalam bidang pemasaran sangat membantu bisnis memahami konsumen dan mengembangkan strategi lebih personal.

Lalu, sektor pendidikan mulai memanfaatkan teknologi generatif AI (gen AI) demi menghadirkan pengalaman belajar yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan individu.

Dalam pendidikan, AI digunakan untuk mengatasi tantangan di daerah yang memiliki akses terbatas ke tenaga pengajar, serta menawarkan solusi belajar yang disesuaikan bagi tiap siswa.

Sektor kesehatan menjadi bidang lain yang banyak merasakan manfaat AI, terutama di wilayah-wilayah terpencil. Dengan telemedicine yang diperkuat oleh AI, diagnosis medis menjadi lebih akurat dan upaya pencegahan penyakit bisa lebih terarah.

Teknologi ini juga membantu para dokter dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang tinggal di daerah sulit dijangkau.

Tak hanya itu, sektor pertanian di Indonesia juga mulai mengadopsi AI untuk meningkatkan produktivitas. AI membantu petani mendeteksi hama dan penyakit yang bisa membahayakan tanaman, serta memberikan rekomendasi solusi yang tepat. Hal ini membantu para petani meningkatkan hasil panen dan kualitas produksinya secara berkelanjutan.

Strategi pengoptimalan AI dalam bisnis

Namun, Veronica menekankan pentingnya beberapa langkah strategis dalam mengoptimalkan AI untuk bisnis.

Pertama, perusahaan harus memilih strategi AI yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Kedua, investasi dalam mengembangkan talenta menjadi kunci utama karena AI hanya bisa berfungsi optimal bila didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten.

Ketiga, penting untuk memiliki manajemen data yang kuat, aman, dan siap untuk menghadapi skala komputasi besar.

“Terakhir, perusahaan harus mengembangkan infrastruktur teknologi yang scalable dan adaptable untuk memenuhi kebutuhan bisnis di masa depan,” ujar Veronica.

Dengan adopsi AI yang semakin luas di Indonesia, ketiga wilayah ini berpotensi menjadi pusat inovasi berbasis teknologi, sekaligus mendorong daya saing Indonesia dalam bidang perekonomian digital.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil