Apa Itu DeepSeek? AI dari Cina yang Bikin Saham NVDA Anjlok

Simak penjelasan terkait aplikasi Chatbot AI baru asal Cina.

Apa Itu DeepSeek? AI dari Cina yang Bikin Saham NVDA Anjlok
DeepSeek, aplikasi chatbot AI asal Cina (play.google.com)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • DeepSeek adalah perusahaan kecerdasan buatan dari Cina yang didirikan oleh Liang Wenfeng melalui perusahaan berbasis AI, High-Flyer.
  • Chatbot AI DeepSeek menjadi aplikasi gratis paling banyak diunduh di App Store Apple setelah dirilis pada Januari 2025 di AS.
  • DeepSeek mengeklaim model AI-nya setara dengan ChatGPT, dan dibangun hanya dengan biaya 6 juta dolar AS atau sekitar Rp97 miliar.

Chatbot Artificial Intelligence (AI) buatan perusahaan Cina bernama DeepSeek tiba-tiba mencuri perhatian dengan menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di App Store Apple setelah dirilis pada Januari 2025 di Amerika Serikat (AS).

DeepSeek mengeklaim model AI terbarunya setara dengan model-model terkemuka di industri AS seperti ChatGPT.

Menariknya, DeepSeek menjelaskan hanya butuh 6 juta dolar AS atau setara Rp97 miliar untuk membangun Chatbot AI. Angka ini jauh lebih sedikit dari miliaran dolar AS yang dihabiskan oleh perusahaan-perusahaan AI di negeri Paman Sam.

Berikut hal-hal yang perlu diketahui mengenai Chatbot AI terbaru bernama DeepSeek.

Apa itu DeepSeek?

Dilansir BBC, DeepSeek adalah perusahaan kecerdasan buatan dari Cina yang didirikan di Hangzhou, sebuah kota di Cina Tenggara.

DeepSeek didirikan pada 2023 oleh Liang Wenfeng melalui perusahaan berbasis AI, High-Flyer. Liang lahir pada 1985, memiliki gelar di bidang teknik elektronik dan informasi dari Zhejiang University.

High-Flyer sendiri didirikan pada 2015 dengan fokus utama pada komputasi canggih untuk analisis data keuangan. Namun, pada 2023, Liang memutuskan untuk mengalihkan fokus perusahaan dan meluncurkan DeepSeek dengan tujuan mengembangkan model-model AI yang inovatif.

Pada November 2024, DeepSeek meluncurkan DeepSeek-R1, sebuah model yang dirancang untuk meniru cara berpikir manusia.

DeepSeek-R1 mendukung aplikasi Chatbot seluler, dan pada Januari 2025, situs antarmuka DeepSeek mulai dirilis sebagai alternatif yang lebih terjangkau dibandingkan dengan OpenAI.

Aplikasi AI tersebut dapat diunduh dan diakses di App Store dan situs daring di webnya. Diketahui, saat ini Chatbot AI gratis ini dengan cepat menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di Apple sekaligus menjadi aplikasi gratis dengan peringkat teratas di AS, Inggris dan Cina sejak diluncurkan.

Menurut deskripsinya di App Store, aplikasi ini dirancang "untuk menjawab pertanyaan Anda dan meningkatkan kehidupan Anda secara efisien.”

Respons pengguna yang mengunduh DeepSeek menilai aplikasi ini membuat tulisan jauh lebih berkarakter.

Kapitalisasi Nvidia anjlok

Perusahaan teknologi Nvidia (nvidianews.nvidia.com)

DeepSeek dilaporkan melalui proses pengembangan dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan pesaingnya di AS, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan dominasi AI di Amerika.

Biaya perusahaan yang mungkin lebih rendah mengguncang pasar keuangan pada 27 Januari 2025, menyebabkan Nasdaq yang didominasi perusahaan teknologi anjlok lebih dari 3% dalam aksi jual besar-besaran yang melibatkan produsen chip dan pusat data di seluruh dunia.

Nvidia, perusahaan AS yang membuat chip canggih untuk menjalankan AI, tampaknya juga terdampak.

Nvidia kehilangan hampir 600 miliar dolar AS dalam nilai pasar pada Senin (27/1). Ini merupakan penurunan dalam satu hari terbesar untuk perusahaan mana pun dalam sejarah AS lantaran harga saham NVDA anjlok 17%.

Nvidia telah menjadi perusahaan paling berharga di dunia, jika diukur berdasarkan kapitalisasi pasar, tetapi turun ke posisi ketiga setelah Apple dan Microsoft pada Senin kemarin ketika nilai pasarnya menyusut menjadi 2,9 triliun dolar AS dari 3,5 triliun dolar AS, berdasarkan catatan Forbes.

Lonjakan popularitas DeepSeek mengindikasikan adanya tantangan terhadap posisi AS yang sempat dianggap sebagai pemimpin dalam industri AI.

Uniknya, berbeda dengan para pesaingnya, DeepSeek memanfaatkan chip canggih yang tidak diimpor dari AS. Hal ini memungkinkan pengembangan aplikasi AI dengan daya komputasi lebih rendah dan biaya yang lebih terjangkau.

Perubahan tersebut diprediksi akan dapat mengubah industri AI yang ada, sekaligus mengancam dominasi perusahaan-perusahaan AI asal AS.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi Desember 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi Oktober 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juli 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 30 January 2025
Saldo di ATM Hilang Dibobol Hacker, Bisa Dijamin LPS?
Siapa Pendiri DeepSeek? AI Asal Cina yang Laris Manis di AS
Japfa Ltd Mau Delisting dari SGX, Bagaimana Dampak ke JPFA?
Ribuan Buruh Demo di DPR 6 Februari 2025, Apa Tuntutannya?
Axiata dan Sinar Mas Siap Merger pada Paruh Pertama 2025