TECH

Dunia Maya Anggap Persona Perempuan Lebih Punya Kredibilitas

Banyak digunakan jadi persona chatbot AI sampai propaganda.

Dunia Maya Anggap Persona Perempuan Lebih Punya KredibilitasIlustrasi Artificial Intelligence. (Pixabay/geralt)
18 June 2024

Jakarta, FORTUNE – Persona gender Perempuan kerap dianggap lebih memiliki kredibilitas di dalam Dunia Maya, baik sekadar untuk karakter chatbot AI (Artificial Intelligence) atau bahkan agen propaganda negara-negara seperti Cina atau Rusia.

Profesor pemasaran dan peneliti online di Toulouse, Prancis, Sylvie Borau, mengatakan bahwa pengguna internet lebih suka bot ‘perempuan’, dan melihatnya lebih manusiawi dibandingkan versi ‘laki-laki’. “Menyertakan emosi dan kehangatan dan cara yang sangat mudah untuk melakukannya adalah dengan memilih wajah dan suara wanita,” katanya seperti dikutip dari APNews, Selasa (18/6).

Menurutnya, masyarakat cenderung melihat perempuan sebagai sosok yang lebih hangat, tidak terlalu mengancam, dan lebih menyenangkan. Sedangkan, laki-laki sering kali dianggap lebih kompeten tetapi juga lebih cenderung mengancam atau bermusuhan. Oleh karena itu, secara sadar atau tidak, banyak akun palsu (di dunia maya) yang menyatakan diri sebagai perempuan.

Bahan propaganda

Ilustrasi AI Generatof/Dok. Google

Perusahaan teknologi yang mendeteksi bot, Cyabra, mengungkapkan bahwa profil media sosial perempuan rata-rata menerima lebih dari tiga kali lipat penayangan dibandingkan laki-laki. “Membuat akun palsu dan menampilkannya sebagai seorang wanita akan membantu akun tersebut mendapatkan lebih banyak jangkauan dibandingkan dengan menampilkannya sebagai seorang pria,” menurut analisis Cyabra pada lebih dari 40.000 profil bot di dunia maya.

Fenomena ini pun disebut jadi dasar bagi negara-negara seperti Cina dan Rusia, yang telah lama menggunakan perempuan palsu untuk menyebarkan propaganda dan disinformasi. Kampanye-kampanye ini seringkali mengeksploitasi pandangan masyarakat terhadap perempuan.

“Ada yang tampil sebagai nenek-nenek yang bijaksana dan mengasuh, menyebarkan kebijaksanaan buatan sendiri, sementara yang lain meniru perempuan-perempuan muda yang secara konvensional menarik dan ingin sekali membicarakan politik dengan laki-laki yang lebih tua,” tulis APNews.

Kesenjangan gender

Ai generated fashion model/Dok. Pixabay/Anilsharma26

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.