SAP Dukung Target Emisi Nol pada Mobilitas Perusahaan Lewat e-Mobility
SAP e-Mobility adalah aplikasi BTP berbasis cloud-native.
Bangalore, FORTUNE – Perusahaan teknologi asal Jerman, SAP, memantapkan terobosan perangkat lunak cerdas pengisian daya kendaraan listrik (EV) bertajuk e-Mobility, yang mendukung pencapaian target emisi nol mobilitas kendaraan perusahaan pada 2030.
Product Management Director sekaligus pimpinan e-Mobility di SAP Labs, India, Vishnu Gattupalli, mengatakan proyek tersebut adalah bagian dari solusi berkelanjutan yang ditawarkan oleh SAP bagi bisnis di seluruh dunia.
“Ini adalah aplikasi SAP BTP (business technology platform) yang berbasis cloud-native. Ini bermanfaat bagi pemerintah, perusahaan, organisasi, dan siapa pun yang menjalankan jaringan pengisian daya kendaraan listrik,” katanya kepada Fortune Indonesia, Selasa (31/10).
Vishnu menyampaikan keberadaan SAP e-Mobility adalah solusi dalam bentuk pengalaman pengisian daya yang mudah, cerdas, dan otomatis. Produk yang diluncurkan pada 2021 ini akan mendukung mobilitas dan ekosistem EV yang terhubung dengan bisnis, dalam banyak fitur, dan berpotensi memberikan efisiensi serta peningkatan keuntungan bagi perusahaan yang menggunakannya.
“Program ini juga bisa membantu perusahaan menjadi operator titik pengisian daya dan berinteraksi dalam rantai nilai mobilitas di dalam sistem cloud, menghubungkan mitra bisnis dan para pemangku kepentingan untuk mendukung terwujudnya model bisnis yang kolaboratif,” ujar Vishnu.
Fitur penting
Vishnu mengatakan fitur utama SAP e-Mobility adalah manajemen perangkat titik pengisian daya, mengingat banyak perusahaan di dunia masih terkendala pada infrastruktur pengisian daya yang belum terdistribusi dengan merata.
“Jadi, Anda dapat memantau dan mengelola jaringan pengisian daya di seluruh dunia. Misalnya, dari posisi saya di sini, saya bisa memantau pengoperasian jaringan pengisian daya di Italia, Jerman, atau negara lain,” katanya.
Selain itu, kata Vishnu, produk ini juga bisa memberikan manfaat otorisasi, otentikasi, dan pengelolaan informasi terkait pembatasan siapa saja yang bisa dan tidak bisa melakukan pengisian daya EV sampai kapan saja mereka mengisi daya. Hal ini juga berkenaan dengan proses penggantian biaya, analitik, manajemen biaya, penagihan, dan pembuatan faktur, yang terintegrasi dengan perangkat lunak lain pada manajemen perusahaan.
“Misalnya, seorang karyawan melakukan pengisian daya di rumah dan ingin mendapatkan penggantian biaya pada akhir bulan untuk semua sesi pengisian, karyawan tersebut cukup swipe dan memulai sesi pengisian daya. Pada akhir bulan, semua sesi pengisian daya akan terhitung dalam sistem SAP. Karyawan tersebut cukup mengeklik tombol konfirmasi di aplikasi dan mendapat penggantian yang sudah langsung masuk bersamaan dengan sistem penggajian,” ujar Vishnu.
Kerja sama dengan para mitra
Vishnu mengatakan salah satu hal penting yang tak boleh terlupa, SAP e-Mobility bukan sekadar aplikasi, tapi sebuah platform bagi SAP untuk bisa bekerja sama lebih jauh dengan para mitra.
“Di Jerman, ada beberapa API (Application Programming Interface) yang tersedia, yang memberikan informasi energi ramah lingkungan di setiap titik pengisian daya. Jadi, yang dapat kami lakukan adalah menggabungkan informasi lokasi SAP e-Mobility dan informasi pengisian daya untuk menyatakan berapa banyak energi ramah lingkungan yang telah Anda gunakan dan berapa banyak yang tidak,” ujar Vishnu.
Hal ini juga berperan besar dalam pengembangan kerja sama berbasis bisnis teknologi Artificial Intelligence (AI), mengingat SAP secara aktif mengerjakan skenario AI bisnis untuk industri, dengan hampir 400.000 pelanggan yang saat ini dimiliki.
“Itulah salah satu aspek penting yang diberikan oleh solusi kami,” kata Vishnu.
Sistem terintegrasi
Sementara itu, Senior Director and Chief Product Expert SAP Labs, India, Srinivasa Raghavachar, mengatakan keunggulan dari sistem e-Mobility adalah keberadaannya di SAP yang merupakan sebuah ekosistem perangkat lunak berkelas dunia, sehingga memungkinkan sistem ini terintegrasi dengan program lain dari SAP, misalnya SAP Concur, yang merupakan jasa manajemen pengeluaran serta perjalanan bisnis (reimbursement).
“Di situlah letak kekuatan kami, dan itulah mengapa kami jadi vendor pilihan bagi perusahaan besar yang ingin mengelola infrastruktur sangat besar. Hal ini juga memberikan peluang besar dalam hal mengelola pengalaman pelanggan, karena saat ini nilainya terletak pada menangkap informasi pelanggan dan memberikan pengalaman menyeluruh yang bermanfaat bagi pelanggan,” kata Srinivasa.
Ia menjelaskan sistem SAP e-Mobility akan mengurangi 40-50 persen waktu dalam proses di lapangan, meningkatkan efisiensi dan operasional pengisian daya hingga 20-30 persen, meningkatkan 10-20 persen pemanfaatan infrastruktur pengisian daya EV, mengurangi biaya penagihan untuk scenario pengisian daya di rumah sampai 70 persen, serta pengurangan waktu tunggu penggantian biaya pengisian daya di rumah hingga 90 persen.