Jakarta, FORTUNE - Pusat Data Hyperscale adalah infrastruktur besar yang dirancang untuk menangani beban kerja berskala besar dengan efisiensi tinggi.
Fasilitas ini telah menjadi kunci dalam menangani lonjakan volume data global.
Seiring dengan meningkatnya permintaan data, pusat data ini terus berkembang dengan cepat, menghadirkan tren dan tantangan baru. Menurut laman resmi IBM, berikut adalah beberapa tren terbaru yang membuat pusat data hyperscale makin dibutuhkan pada masa mendatang.
1. Lebih banyak data dari lebih banyak sumber
Teknologi modern memungkinkan produksi data dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perangkat sederhana seperti sensor atau peralatan rumah tangga kini terhubung dengan Internet of Things (IoT), sehingga memungkinkan pengumpulan dan pengiriman data secara mandiri.
Data tersebut digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk analisis dan pengarsipan, sehingga mendorong peningkatan besar dalam kebutuhan penyimpanan.
2. Permintaan meningkat tiga kali lipat dalam beberapa tahun mendatang
Dengan kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), kapasitas pusat data hyperscale diperkirakan akan tumbuh pesat.
Menurut penelitian Synergy Research Group, kapasitas rata-rata pusat data hyperscale diproyeksikan meningkat lebih dari tiga kali lipat pada 2023–2028. Peningkatan ini sejalan dengan lonjakan permintaan penyimpanan data yang terus berkembang.
3. Dampak signifikan pada industri lain
Peningkatan pusat data hyperscale tidak hanya mempengaruhi sektor teknologi, tetapi juga merangsang pertumbuhan pada industri lainnya.
Industri manufaktur, misalnya, diuntungkan karena harus memproduksi ribuan rak server. Real estat juga terlibat dalam proses ini, dengan banyak lahan dibeli dan dikembangkan untuk fasilitas pusat data baru. Selain itu, industri konstruksi akan diuntungkan dengan banyaknya proyek pembangunan infrastruktur pusat data yang masif.
4. ‘Growing Pains’ di pasar pusat data
Laporan Newmark pada 2024 menunjukkan bahwa pasar pusat data, khususnya di Amerika Serikat, mengalami tekanan akibat permintaan yang jauh melebihi kapasitas yang ada.
Di beberapa kota besar AS, kapasitas pusat data hyperscale mengalami keterbatasan karena lonjakan kebutuhan data yang cepat. Fenomena ini disebut sebagai “growing pains,” yang mencerminkan kondisi ketika pasar masih beradaptasi dengan lonjakan permintaan.
5. Konsumsi daya pusat data akan meningkat dua kali lipat pada 2030
Perkembangan AI dan pembelajaran mesin tidak hanya meningkatkan permintaan data, tetapi juga memicu peningkatan konsumsi energi yang signifikan.
Pada 2024, Newmark memperkirakan bahwa kebutuhan daya pusat data akan mencapai 35 gigawatt (GW) pada 2030, hampir dua kali lipat dibandingkan dengan penggunaan daya pada 2022 yang mencapai 17 megawatt (MW).
Pertumbuhan ini menjadi perhatian besar, mengingat dampaknya pada infrastruktur energi global.
Pusat data hyperscale memainkan peran penting dalam mendukung transformasi digital global. Dari pertumbuhan data yang eksponensial hingga tantangan konsumsi daya, tren ini menunjukkan bahwa pusat data hyperscale akan terus menjadi pusat perhatian bagi banyak industri.