Agate Academy Luncurkan Game Course for Teacher Demi Industri Gim
Mendukung salah satu program yang dicanangkan pemerintah.
Jakarta, FORTUNE - Agate Academy telah meluncurkan program terbaru serta menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan institusi pendidikan guna memperluas jangkauan dan dampak program-program pelatihan.
Program bertajuk "Agate Game Course for Teacher" tersebut didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenko Marves), dan ditujukan untuk para pengajar di Tanah Air.
Sementara, penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) diinisiasi oleh SMK Telkom Bandung dan menggarisbawahi inisiatif program link and match antara SMK dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dengan program yang meliputi upskilling guru, penyelarasan kurikulum, dan sertifikasi berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Program-program tersebut diluncurkan untuk mendukung salah satu program yang dicanangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) No.19/2024 tentang percepatan pengembangan Industri Gim nasional. Dalam kebijakan tersebut, pemerintah berencana melibatkan institusi pendidikan untuk melatih 1.200 tenaga kerja—khususnya pengembang gim—untuk mengembangkan 3 hingga 5 gim unggulan berbasis multi pemain.
Menurut Plt. Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Liz Zeny Merry, upaya kolaboratif dengan para pengembang lokal dan pemangku kepentingan menjadi kunci untuk mengakselerasi industri gim nasional. Dia menyatakan sambutan baik atas inisiatif Agate karena sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan standar pendidikan pengembangan gim di Indonesia melalui kualitas talenta nasionalnya.
"Industri gim Indonesia masih mempunyai tantangan utama berupa pengembang lokal yang hanya menguasai 0,5 persen pasar nasional. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, dan salah satunya adalah kualitas talenta yang masih belum mencapai standar industri," ujarnya dikutip dari siaran pers, Kamis (30/5).
Pemerintah tengah mempersiapkan pengenalan kurikulum berbasis gim di sekolah menengah kejuruan dan pendidikan tinggi guna mendukung pertumbuhan industri gim dalam negeri.
Pada 2025, proyeksi pendapatan dari industri gim di Indonesia diperkirakan mencapai $2,5 miliar atau setara dengan Rp 36 triliun.
Melalui Agate Game Course for Teacher, para pengajar akan mendapatkan program upskilling/reskilling menggunakan kurikulum yang mengacu pada SKKNI No.18/2022, di antaranya mencakup penggunaan game engine (Game Programming), pemodelan dan animasi 3D (Game Art), serta desain mekanik dan level (Game Design).
Pelatihan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu pelatihan standard dan custom. Pelatihan standard akan diadakan secara online dalam 5 kali pertemuan, yang tiap pertemuannya berlangsung 3 jam dengan minimal peserta 10 orang.
Sementara itu, pelatihan custom akan dilakukan secara online/offline/hybrid dengan durasi dan jumlah pertemuan yang dapat didiskusikan.
Di tengah tantangan yang ada, co-founder dan CEO Agate, Shieny Aprilia, yakin masih ada peluang besar pada industri gim Indonesia, khususnya pada kualitas talenta-talenta lokal.
"Melalui Agate Academy, kami terus berusaha berkontribusi dengan secara strategis meningkatkan kapasitas para pengajar, berkolaborasi dengan pemerintah dan institusi pendidikan,” ujarnya.
Program pelatihan yang telah diikuti oleh 72 guru ini mencakup sejumlah pelatihan seperti Agate Game Course dan Kelas Unreal Engine Agate Game Course, hingga Pitch Development Workshop.