Tidak dapat dipungkiri bahwa internet membawa banyak kemudahan dalam kehidupan manusia, terutama dalam mencari informasi. Ketika beraktivitas digital, biasanya terdapat Jejak Digital yang muncul.
Jejak digital adalah jejak data yang ditinggalkan seseorang ketika menggunakan internet. Tidak jarang, data tersebut berisi informasi pribadi seseorang yang bisa diakses oleh pengguna lainnya.
Hal tersebut tentu bisa membahayakan keamanan privasi pengguna. Maka dari itu, penting untuk menghapus jejak digital agar tidak disalahgunakan oleh oknum tertentu.
Agar terhindari dari ancaman dan bahaya, berikut beberapa cara hapus jejak digital yang bisa Anda lakukan.
1. Hapus informasi pribadi di Google
Hampir sebagian besar jejak digital seseorang berasal dari Google. Terlebih ketika menggunakan pencarian Google untuk menemukan informasi tertentu di internet.
Riwayat pencarian tersebut bisa tersimpan di sistem dan menjadi jejak digital yang Anda tinggalkan selama melakukan aktivitas di internet.
Agar informasi pribadi hingga sensitif bocor hingga disalahgunakan, Anda bisa mengajukan pengajuan penghapusan data tersebut lewat Google.
Permintaan tersebut nantinya akan diproses dan data-data tersebut akan dihapus dari hasil pencarian. Anda juga bisa menghapus aktivitas atau riwayat penelusuran di Google lewat My Activity.
2. Hapus akun media sosial yang tidak aktif
Akun media sosial yang sudah tidak aktif atau tidak digunakan lagi juga termasuk jejak digital yang sangat disarankan untuk segera dihapus dan dinonaktifkan.
Cara hapus jejak digital satu ini cukup efektif untuk menghindari tersebarnya data pribadi yang tidak diinginkan.
Data atau postingan yang tersimpan pada akun media sosial tersebut bisa saja berisi informasi pribadi yang bisa dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab, mulai dari identitas pribadi, foto, dan data penting lainnya yang mungkin tidak sadar Anda bagikan kepada publik.
Jika dibiarkan, akun tersebut bisa dipakai untuk pemalsuan identitas yang tentunya sangat berbahaya.
3. Hapus aplikasi yang tidak digunakan di perangkat
Selain akun media sosial, Anda juga harus memilah aplikasi yang ada di perangkat yang sudah jarang dan tidak digunakan lagi.
Pasalnya, aplikasi tersebut bisa saja menyimpan sejumlah informasi pribadi hingga sensitif para penggunanya saat pendaftaran akun.
Anda bisa memilah aplikasi apa saja yang sudah tidak terpakai dan menghapusnya. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menghapus informasi pribadi dan data penting yang ada di aplikasi tersebut.
Tutup akun juga sangat direkomendasikan agar seluruh data yang tersimpan benar-benar terhapus secara permanen.
4. Hapus cookie
Ketika mengunjungi suatu situs, tidak jarang muncul pop up untuk menyetujui permintaan cookie. Sebagian besar mungkin akan menyetujuinya.
Namun, pengguna internet sebaiknya tidak sembarangan untuk menyetujui cookie tersebut.
Pasalnya, hal tersebut bisa mengambil beberapa informasi pribadi dan dijadikan jejak digital Anda yang akan digunakan untuk personalisasi situs.
Tidak semua cookie berbahaya, tetapi Anda tetap harus waspada akan segala kemungkinan yang ada.
Jika terlanjur, Anda bisa menghapus cookie yang sudah disetujui tersebut. Cara hapus jejak digital satu ini sebaiknya dilakukan secara rutin guna meningkatkan keamanan privasi Anda sebagai pengguna.
5. Hapus akun email lama yang tidak terpakai
Ada banyak layanan atau aplikasi digital yang biasanya memerlukan akun Google untuk bisa mengaksesnya. Tidak jarang, pengguna membuat beberapa akun email untuk berbagai keperluan.
Jika Anda termasuk ke dalam kalangan pengguna yang memiliki banyak akun email, sebaiknya Anda mengingat kembali akun tersebut. Terlebih akun email lama yang sudah tidak terpakai.
Pasalnya, akun email biasanya berisi informasi sensitif yang bisa saja diretas dan diambil datanya. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, Anda bisa menghapus akun email yang tidak terpakai secara permanen.
Hal tersebut dilakukan demi keamanan akun dan jejak digital Anda tetap aman terjaga.
6. Berhenti berlangganan di situs pengguna lain
Cara hapus jejak digital yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah berhenti berlangganan di situs pengguna lain.
Beberapa situs biasanya menawarkan layanan berlangganan atau subscribe pada para pengunjungnya.
Untuk bisa berlangganan, biasanya pengguna akan diminta untuk mengisi informasi pribadi, seperti nama dan akun email. Data tersebut akan dimasukan ke dalam data situs tersebut dan menjadi jejak digital Anda di sana.
Jika situs tersebut sudah tidak Anda pakai lagi atau tidak aktif, ada baiknya Anda berhenti berlangganan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari aktivitas spam dan kebocoran data.
7. Hapus informasi sensitif di situs lama
Tidak jarang, informasi terkait informasi pribadi atau sensitif berasal dari situs lama yang tidak aktif atau jarang digunakan. Situs-situs yang sudah lama tidak beroperasi tersebut biasanya rawan untuk diretas.
Jika Anda pernah membuat situs pribadi di internet dan sudah lama tidak digunakan, situs tersebut sebaiknya segera dihapus secara permanen. Hal serupa juga bisa dilakukan pada forum atau situs lama yang pernah Anda ikuti.
Anda bisa mengajukan penghapusan informasi pribadi kepada webmaster agar data-data tersebut tidak tersebar luas di internet.
8. Hapus akun belanja online yang sudah tidak aktif
Cara hapus jejak digital berikutnya adalah menghapus akun belanja di marketplace atau platform belanja online yang tidak aktif.
Biasanya, pembuatan akun belanja online lebih dari satu dimanfaatkan untuk mencari tambahan promo atau diskon.
Meskipun cukup bermanfaat untuk menghemat uang, akun belanja online yang hanya digunakan sekali atau dua kali sangat disarankan untuk dihapus.
Jejak digital yang berisi informasi sensitif tersebut bisa saja terekspos sehingga mengakibatkan pelanggaran data pribadi di internet.
Demikian beberapa cara hapus jejak digital di internet yang bisa Anda jadikan sebagai panduan untuk menjaga keamanan privasi. Semoga artikel ini bermanfaat.