Ada banyak pertanyaan mengenai nomor +1 apakah penipuan. Seiring dengan perkembangan zaman, modus penipuan makin marak terjadi. Salah satunya adalah penipuan melalui telepon seluler yang semakin beragam modus penipuannya.
Kode Telepon Penipuan termasuk modus penipuan lewat telepon seluler yang digunakan untuk menjebak calon korbannya. Beberapa oknum tertentu menggunakan kode telepon negara tertentu.
Kode tersebut dipakai untuk memanipulasi korban melalui aplikasi perpesanan instan seperti WhatsApp. Jika tidak jeli mengenali kode teleponnya, Anda bisa terjebak dalam modus penipuan tersebut.
Lantas, sebenarnya nomor +1 apakah penipuan? Simak modus penipuannya dan cara menghadapinya yang penting untuk diketahui.
Nomor +1 apakah penipuan?
Penipuan melalui telepon seluler, terutama lewat WhatsApp kian meresahkan dengan munculnya banyak modus baru yang mengancam keamanan pengguna.
Salah satunya adalah kode telepon penipuan yang semakin kompleks dan menjebak korbannya.
Lalu nomor +1 apakah penipuan? Kode telepon +1 ternyata termasuk salah satu kode negara yang sering dipakai oknum tertentu untuk menipu.
Kode +1 merupakan kode telepon yang biasanya digunakan pengguna telepon yang berada di wilayah Amerika Serikat dan Kanada.
Pengguna internasional yang ingin menelpon ke salah satu negara tersebut dapat menambah kode +1 satu di depan nomor telepon lokal.
Kode telepon +1 banyak dipakai untuk melancarkan aksi penipuan karena nomor tersebut dapat diperoleh dengan sangat mudah.
Tanpa memerlukan proses verifikasi, pengguna bisa memperoleh nomor berkode +1 dengan mudah. Dengan begitu, oknum tidak bertanggung jawab memanfaatkannya untuk menipu korbannya.
Modus kode telepon penipuan
Penipuan lewat kode telepon +1 telah menjadi ancaman serius yang tidak boleh diremehkan begitu saja. Meskipun tidak terlihat terlalu membahayakan, modus kode telepon penipuan sudah banyak memakan korban dari berbagai negara.
Dalam melancarkan aksinya, pelaku biasanya melakukan berbagai cara untuk mengelabui korbannya. Salah satu modus yang banyak dilakukan adalah penipuan phising.
Pelaku menggunakan kode telepon tersebut untuk melakukan phising dengan mengirimkan pesan yang berisi tautan berbahaya.
Begitu tautan diakses, korban akan diarahkan ke halaman situs mencurigakan yang digunakan untuk mencuri identitas pribadi.
Selain pencurian informasi sensitif, risiko peretasan akun hingga perangkat juga bisa terjadi ketika korban mengeklik tautan tersebut.
Dengan menggunakan nomor berkode 1, mereka seringkali menawarkan berbagai barang atau jasa yang menggiurkan. Kode tersebut dipakai oleh pelaku untuk menambah kredibilitas sehingga bisa menipu korbannya.
Oknum tersebut juga bisa mengirim pesan atau menelepon bahwa Anda telah memenangkan hadiah. Namun, Anda harus membayar biaya untuk mengklaim hadiah tersebut.
Selain kode telepon +1, Anda juga harus mewaspadai beberapa kode yang banyak dipakai oleh penipu, seperti kode +234 dari Nigeria, kode +44 dari Inggris dan Britania Raya, serta +242 dari Bahamas.
Cara menghadapinya
Tidak hanya kerugian finansial saja, modus kode telepon penipuan juga bisa mengancam keamanan data Anda. Selain pertanyaan nomor +1 apakah penipuan, pengguna juga seringkali menanyakan bagaimana cara menghadapinya.
Mengingat aksi penipuannya semakin beragam dan kompleks, penting untuk memahami dan menghadapinya agar tidak terjerumus penipuan. Berikut beberapa cara menghindari penipuan lewat kode telepon.
1. Berhati-hati dengan nomor tidak dikenal
Jika Anda mendapat pesan atau panggilan dari nomor internasional tidak dikenal, ada baiknya untuk menghindari menjawab atau menelepon kembali nomor tersebut.
Pasalnya, tidak sedikit nomor internasional yang dipakai untuk aksi penipuan dengan berbagai modus. Maka dari itu, penting untuk waspada pada nomor tidak kenal dengan menghindari kontak untuk menghindari risiko kerugian dari interaksi dengan pelaku penipuan.
2. Hindari mengeklik tautan sembarang
Dalam pesan yang dikirimkan pelaku, tidak jarang ada tautan yang dikirimkan. Sebagai pengguna yang bijak, hindari untuk mengeklik tautan dari nomor tidak dikenal, terutama nomor internasional.
Tautan tersebut bisa membawa Anda pada situs berbahaya atau berisi malware yang berbahaya. Tidak hanya merusak perangkat Anda, pencurian data pribadi juga bisa terjadi.
Risiko peretasan juga mungkin terjadi begitu korban mengeklik tautan tersebut.
3. Jangan memberikan informasi pribadi
Ketika berhadapan dengan nomor tidak dikenal, hindari untuk memberikan informasi pribadi, seperti nama, nomor KTP, nomor kartu kredit, kata sandi, dan informasi sensitif.
Selain mencoba untuk mencari uang, penipu seringkali mencoba untuk mencuri data pribadi korbannya. Jika tidak berhati-hati, informasi tersebut bisa disalahgunakan untuk tindak kejahatan yang membahayakan korbannya.
4. Verifikasi identitas
Salah satu cara menghadapi modus penipuan kode telepon penipuan adalah memverifikasi identitas penelepon. Periksa juga kebenaran informasi yang diterima melalui sumber terpercaya.
Jika oknum tersebut mengaku dari instansi tertentu, cek nomor tersebut terdaftar di situs resminya atau tidak.
Selain itu, Anda dapat memanfaatkan berbagai aplikasi pelacak nomor tidak dikenal yang bisa digunakan dengan mudah.
5. Blokir dan laporkan nomor yang terdeteksi penipu
Cara efektif untuk menghadapi aksi penipuan lewat telepon, yaitu memblokir nomor tersebut. Hal tersebut dilakukan agar nomor tersebut tidak menghubungi Anda kembali.
Agar tidak memakan korban lainnya, Anda juga bisa melaporkan nomor yang terdeteksi penipuan tersebut ke pihak berwajib
Demikian informasi mengenai nomor +1 apakah penipuan hingga cara menghadapinya yang penting untuk diketahui. Tetap waspada dan hati-hati ketika menerima pesan atau panggilan dari nomor tidak dikenal!