TECH

3 Cara Membangun Kebiasaan Digital yang Sehat Saat Liburan

Kebiasaan digital yang sehat bisa menambah kualitas liburan.

3 Cara Membangun Kebiasaan Digital yang Sehat Saat LiburanIlustrasi liburan bersama keluarga/Dok. Mika Baumeister/Unsplash
30 December 2024

Jakarta, FORTUNE - Membangun kebiasaan digital yang sehat saat liburan perlu menjadi perhatian. Hal ini karena musim liburan sering menjadi waktu untuk bersantai dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

Namun, di era digital ini, kebiasaan menggunakan gadget justru sering mengganggu momen berharga tersebut. Pasalnya waktu luang yang melimpah sering kali menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi orang tua dalam menjaga keseimbangan aktivitas digital anak remaja mereka.

Dengan akses mudah ke perangkat digital, remaja cenderung menghabiskan waktu bermain game, menjelajahi media sosial, atau mencari hiburan daring. Untuk itu, peran orang tua sangat penting dalam memastikan keseimbangan kehidupan digital selama masa liburan. Dengan mengontrol penggunaan teknologi tidak hanya membantu menikmati liburan dengan lebih bermakna, tetapi juga menjaga kesehatan mental dan fisik.

Lalu bagaimana cara membangun kebiasaan digital yang sehat saat liburan? Berikut ini sejumlah strategi yang dirangkum dari kampanye yang dilakukan Seru Berkreasi dan #SalingJaga di TikTok bersama SEJIWA Foundation. TikTok juga berkolaborasi dengan Samanta Elsener, seorang psikolog keluarga dan anak, sebagai bagian dari kampanye untuk mendukung kebiasaan digital remaja yang sehat.

3 cara membangun kebiasaan digital yang sehat saat liburan

1. Buat jadwal kegiatan yang seimbang

Belakangan ini, muncul istilah "brain rot" yang diartikan sebagai pembusukan otak karena terlalu banyak dan terlalu lama mengkonsumsi konten digital yang tidak berkualitas. Untuk menghindari hal ini, pembatasan waktu layar yang sehat menjadi sangat penting.

Samanta mengatakan, gadget memang memudahkan dan dapat menghibur anak remaja dengan berbagai konten yang tersedia, membuat anak tidak mudah bosan. Namun, perkembangan anak yang optimal secara emosional, sosial, dan fisik memerlukan perhatian pada keseimbangan waktu dalam mengakses platform daring.

"Bila tidak dikelola dengan seimbang, maka daya konsentrasi anak dapat menurun, keterampilan belajarnya terhambat, keterampilan sosialnya tidak terlatih dengan optimal, dan risiko kecemasan serta depresi pun meningkat,” ucapnya.

Selama liburan, orang tua tetap perlu mengajak anak remajanya untuk menyusun jadwal kegiatan yang seimbang antara kegiatan di dunia maya maupun di dunia nyata. Di TikTok, terdapat kebijakan batas waktu layar maksimal 60 menit untuk pengguna di bawah 18 tahun. Ini bisa menjadi patokan bagi orang tua untuk menerapkan pengaturan waktu layar yang sesuai bagi anak remajanya.

“Dengan jadwal yang teratur, mereka dapat lebih mudah mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang seimbang,” lanjut Samanta.

2. Pantau kegiatan digital

Untuk membangun kebiasaan digital yang sehat saat liburan, pola asuh gentle parenting dapat membantu orang tua mendukung perkembangan kecerdasan emosional anak sekaligus membangun rasa percaya diri dan ketahanan mereka.

"Pola asuh ini menekankan pentingnya mendengarkan secara aktif, menjaga komunikasi yang terbuka, serta membangun rasa saling percaya, termasuk tentang kegiatan digital anak remajanya. Untuk itu, orang tua tetap perlu melakukan pemantauan, tanpa terlalu mengontrol. Pendampingan yang hangat dan suportif mendorong anak untuk terbuka tentang pengalaman mereka di dunia maya," kata Samanta.

Orang tua pun bisa memanfaatkan fitur keamanan media sosial, yang memungkinkan orang tua untuk memantau dan mengelola aktivitas anak di platform, termasuk mengatur batas waktu penggunaan, membatasi konten, dan mengelola privasi.

Samanta menekankan, “Orang tua dapat menggunakan momen ini untuk berdialog, memberikan edukasi tentang etika digital, dan membantu anak menghadapi tantangan online dengan lebih percaya diri.”

3. Membangun bonding saat liburan

Memanfaatkan waktu liburan untuk membangun koneksi emosional dapat menciptakan hubungan yang lebih hangat dan mendalam. Hal ini bermanfaat dalam membangun kebiasaan digital yang sehat saat liburan.

"Orang tua yang aktif berinteraksi dengan anak, menyediakan waktu khusus bermain setidaknya 20 menit sehari, dapat membuat anak merasa lebih hangat dan diperhatikan. Anak bukan saja butuh bermain untuk mengembangkan keterampilan sosialnya, melainkan juga membutuhkan kehadiran dan perhatian kasih sayang orang tua secara konsisten sehingga anak merasa lebih aman dan percaya diri," ujar Samanta.

Di sini, orang tua bisa memanfaatkan platform digital untuk mendapatkan inspirasi seputar kegiatan bersama keluarga, seperti memasak bersama, membuat vlog, atau mencoba tantangan kreatif. Anak remaja pun bisa sekaligus dilatih untuk mengambil peran dan tanggung jawab, misalnya dengan membuat mini vlog saat liburan, atau menjadi kameramen. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga melatih kreativitas mereka sekaligus mempererat momen bersama dengan keluarga.

Dengan membangun kebiasaan digital yang sehat saat liburan, seluruh anggita keluarga dapat memperkuat hubungan emosional. Di samping itu, bagi remaja dan anak-anak bisa menjadi momentum sekaligus mendorong mereka untuk terlibat dalam aktivitas yang bermanfaat

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.