Ini Sejarah 6 Mata Uang Kripto Paling Populer di Dunia
Mata uang kripto makin digemari oleh khalayak.
Jakarta, FORTUNE - Pendiri Tesla Elon Musk merupakan salah satu figur yang cukup vokal berbicara mengenai mata uang kripto. Kerap kali, ia gunakan media sosial Twitter sebagai platform untuk mengunggah beragam informasi mengenai aset digital tersebut. Unggahannya pun kerap membuat gejolak harga beberapa mata uang kripto.
Baru-baru ini, walau Elon tak secara gamblang menyebut mata uang kripto tertentu, dan hanya mengunggah foto anak anjing miliknya bernama Floki. Namun, karena koin Shiba Inu memiliki nama dan logo gambar anjing yang sama persis seperti Floki, ini membuat harga koin Shiba Inu ikut melejit.
Berdasarkan Coingecko, dalam sepekan terakhir koin Shiba Inu telah naik 208,4 persen. Sementara nilai pasarnya di atas US$11 miliar.
Sebenarnya apa si mata uang kripto atau Cryptocurrency? Mata uang kripto sebenarnya tidak memiliki wujud fisik layaknya mata uang tunai dan terdapat pada internet. Mata uang kripto pun tidak disimpan di bank atau e-wallet.
Mata uang tersebut disimpan di sebuah sistem bernama blockchain. Nantinya, blockchain tersebut yang akan mengatur dan mengelola data transaksi mata uang digital. Sedangkan pengelolanya adalah penggunanya sendiri dan bukan pihak ketiga.
Setiap orang yang menggunakan mata uang kripto pun akan memiliki nomor rekening layaknya nomor rekening bank. Nomor rekening ini dinamakan public key sedangkan kata sandinya bernama stream key. Karena dua hal inilah mata uang kripto memiliki ilmu yang bernama cryptography yang hampir mustahil di retas oleh orang lain.
Berikut sejarah singkat dari 6 mata uang kripto paling populer di dunia:
1. Bitcoin (BTC)
Mata uang digital yang satu ini mungkin sudah familiar di kalangan masyarakat yang tertarik pada investasi asset kripto. Bahkan, orang-orang yang belum sempat berinvestasi pun mungkin sudah pernah mendengar nama mata uang yang satu ini.
Bitcoin diciptakan pada tahun 2009 lalu oleh seseorang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto, mata uang kripto ini pun berhasil menyandang gelar mata uang digital paling populer sejak kemunculannya.
Tidak hanya populer, Bitcoin juga berhasil masuk ke jajaran lima teratas mata uang digital yang paling layak untuk dimiliki. Bitcoin dijuluki sebagai King of Cryptocurrency oleh para pakar kripto karena permintaan yang sangat tinggi namun jumlahnya yang terbatas.
Hal tersebut menyebabkan nilai tukar atau harganya menjadi sangat tinggi. Jika dulu masih terbilang murah, yakni hanya ratusan perak, saat ini Bitcoin dihargai ratusan juta rupiah. Berdasarakan harga di Coingecko pada Jumat (8/10) mata uang kripto ini dihargai sekitar US$54.446 atau Rp774 jutaan (kurs 14.420) per kepingnya. Kepemilikan terhadap Bitcoin tidak memerlukan identitas alias bisa dimiliki oleh seorang anonim.
2. Cardano (ADA)
Mata uang kripto yang satu ini diciptakan oleh seorang pegiat bidang matematika sekaligus seorang entrepreneur, yakni Charles Hoskinson. Memiliki sistem proof-of-stake blockchain membuat Cardano menjadi salah satu asset kripto yang paling aman saat ini. Proof-of-stake merupakan salah satu dari dua mekanisme regulasi proses transaksi mata uang kripto.
Jadi sistemnya lebih efisien dikarenakan memungkinkan penambangan berdasarkan jumlah koin yang dimiliki. Selain itu, sistem ini tidak bergantung pada komputer yang boros listrik dalam memproses transaksi dan menghasilkan unit ADA yang baru.
3. Ripple (XRP)
Perusahaan Ripple Labs yang dipelopori oleh Jeb McCaleb mengeluarkan Ripple sebagai mata uang uang digital yang hampir mirip dengan Bitcoin atau mata uang kripto lain. Ripple merupakan perusahaan asal Amerika Serikat yang punya tujuan untuk menyediakan layanan yang efisien untuk pembayaran lintas batas pada industri keuangan dengan cara menghilangkan perantara guna mengurangi biaya dan waktu transaksi. Dalam jaringan tersebut, layanan pembayaran dan fasilitas lainnya menggunakan sebuah koin bernama XRP.
Tidak seperti Bitcoin, XRP tidak dirancang untuk ditambang (mining) sama sekali. Dengan Bitcoin, penambang mendapatkan hadiah (reward) berupa Bitcoin. Sedangkan total 100 miliar token XRP sudah ditambang di sistem Ripple, di mana 38 miliar token tersedia untuk masyarakat umum. Jumlah token XRP yang tersisa dipegang oleh Ripple Labs dan dirilis secara berkala.
Dilihat dari segi likuiditas, XRP termasuk salah satu yang paling likuid di antara aset crypto lainnya. Tidak seperti Bitcoin yang pada saat ini memiliki harga ratusan juta, harga Ripple pada saat ini hanya sebesar Rp 15 ribu-an saja. Jadi, cocok sekali bagi Anda yang memiliki dana minim namun masih ingin berinvestasi pada koin kripto.
4. Ethereum (ETH)
Ethereum diluncurkan pada 2015 dengan jenis mata uang kriptonya sendiri yang disebut dengan ether atau ETH. Ether menjadi mata uang kripto terbesar kedua dalam hal kapitalisasi pasar yakni mencapai US$424,4 miliar, setelah Bitcoin. Bahkan pada tahun 2020, nilainya jauh melebihi Bitcoin, yang mencapai lebih dari 500 persen sepanjang tahun.
Sama seperti ADA, Ethereum dibuat sebagai platform smart contact yang fokus pada keamanan dan dibangun atas dasar filosofi alamiah dan melalui riset akademik. Ethereum berhasil menempati posisi kedua yang memiliki likuiditas cukup tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh perdagangan mata uang yang cukup banyak. Sehingga, pencairannya pun terbilang lebih mudah jika dibandingkan mata uang crypto lainnya.
Ethereum pertama kali diperdagangkan dengan harga Rp 41 ribuan, saat ini Ethereum dibandrol dengan harga US$3.600 atau Rp51,2 juta per kepingnya.
5. Dogecoin (Doge)
Dibuat oleh seorang programmer Billy Markus pada tahun 2013, awalnya Dogecoin direncanakan hanya untuk menghasilkan dengan maksimal 100 miliar saja. Namun siapa sangka seiring berjalannya waktu, Dogecoin diumumkan memiliki jumlah suplai yang tidak terbatas.
Sempat dijadikan sebagai lelucon, Dogecoins berhasil membuktikan eksistensinya di awal tahun 2021. Penggemar Doge semakin meningkat apalagi ketika adanya cuitan tweet dari Elon Musk.
6. Shiba Inu (SHIB)
Mengutip dari Fortune, koin Shiba Inu didirikan oleh seorang anonim bernama Ryoshi pada tahun lalu. Menurut laman Shiba Token menyebutnya sebagai token meme terdesentralisasi yang berkembang menjadi ekosistem yang dinamis.
Mata uang kripto yang diperdagangkan dengan nama SHIB memosisikan dirinya sebagai pesaing Dogecoin. Awalnya, satu koin Shiba Inu hampir tidak berharga. Bahkan, Shiba Inu tergolong sebagai koin meme atau lelucon. Koin tersebut dinilai tidak memiliki nilai yang bisa menjamin harganya serta masih tidak bisa digunakan.
Ryoshi telah memperkenalkan Shiba Inu sebagai Dogecoin killer, dengan alasan bahwa teknologi SHIB lebih digerakkan oleh komunitas. Perbedaan Dogecoin dan Shiba Inu yakni Shiba Inu memiliki ekosistem yang terdiri atas pengembang atau developer, pemegang koin, serta penggemar yang disebut dengan Shib Army.